Kisah Militer RI

KETIKA Hujan Peluru di Saparua, Sniper Terlatih Mengincar Kepala Sat-81 Kopassus, Denjaka & Paskhas

TRIBUNJAMBI.COM - Kendatipun misi ini sebetulnya tidak begitu terkenal, namun melegenda di kalangan pasukan elite TNI.

Editor: ridwan
Kolase/ist
Ilustrasi Kopassus 

Empat personel yang mengangkut tandu darurat tentu bakal jadi santapan empuk.

Yudi melakukan tindakan berani.

Dia berlari di belakang tandu untuk menjadi tameng hidup bagi para prajuritnya yang memegang tandu.

Saat tandu berhenti sejenak di bawah sebuah pohon Ketapang, tepat di perbatasan Kampung Sori Muslim dan Kristen, Kopda Asep memeriksa kondisi Serda Asrofi.

Hasil Liga Inggris - Kuasai Bola, Namun Manchester United Kalah 0-1 dari Bournemouth

Tarikan nafasnya makin lemah. Tamtama kesehatan itu lalu berbisik pada Yudi.

“Komandan, ini tidak akan sampai di kapal,” kata Asep.

Yudi mencoba bersikap bijak. 

“Mari doakan yang terbaik,” ujarnya lirih.

Tubuh Asrofi terkulai melemah di pangkuan Asep yang dengan telaten merawat rekannya itu.

Suasana haru, di dalam hati masing-masing terucap doa pada Tuhan, agar prajurit terbaik itu bisa selamat dan kembali ke rumah menemui keluarganya.

24 Tim Siswa SD dan SMP Akan Unjuk Kebolehan di Kejuaran Marching Band Kota Jambi Besok

Namun, hari itu takdir berkata lain, TNI kehilangan seorang prajuritnya di medan tugas Tanah Saparua.

Tepat di bawah Pohon Ketapang itu, Serda Asrofi gugur di pangkuan Kopral Asep Darma.

Yudi menolak memakamkan Serda Asrofi di desa Muslim atau Kristen.

Dia membawa pulang jenazah anak buahnya itu.

Menyadarkan dua desa

Fashion Show Rainbow Management Ramikan Acara Yamaha Maxi Exhibition 2019

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved