BREAKING NEWS: Update 2 Pendaki Asal Jambi Diduga Jatuh ke Kawah Gunung Dempo, Tim Temukan Mayat
Mayat tersebut ditemukan di kawasan kawah arah timur. Mayat belum bisa diidentifikasi karena lokasinya berada di bawah bibir kawah
Hingga hari ketujuh pencarian, M Fikri Sahdilah (19) dan Jumadi (26) yang berasal dari Bungo, Provinsi Jambi, belum ditemukan.
Pada pencarian hari kedua, Humas Basarnas Palembang, tim SAR menemukan ceceran barang-barang yang diduga milik korban.
"Tim SAR Gabungan pukul 12.00 WIB berhasil menemukan ceceran korban, berupa pakaian dan sandal yang dikenakan salah satu korban di pelataran Gunung Dempo Pagaralam," kata Humas Basarnas Palembang, Taufan Tornado, melalui keterangan tertulis, Rabu (23/10/2019).
• Nama Didi Kempot Digadang Tumbangkan Gibran di Pilkada Solo 2020, Pengamat: Sentimen Politik Dinasti
Berbekal ceceran yang ditemukan, Tim SAR Gabungan yang kini dibagi menjadi tiga regu pada hari ini, melanjutkan penyisiran.
"Regu I dan Regu II Tim SAR Gabungan, menyisir turun menuju Posko Rimau sekaligus menyerahkan temuan ceceran korban kepada tim yang berada di posko Rimau. Sedangkan Regu III Team SAR Gabungan bergerak pada pukul 14.00 WIB menyisir dari titik awal pendakian Tugu Rimau tetap dengan teknik pencarian ESAR menuju Pelataran Gunung Dempo Pagaralam," jelas Taufan Tornado.
Menutup hari ketujuh pencarian, dua pendaki asal Muara Bungo yang diduga hilang di Gunung Dempo belum juga ditemukan.
Humas Basarnas Palembang, Taufan Tornado mengatakan, pencarian korban atas nama M Fikri Sahdilah (19) dan Jumadi (26) akan diperpanjang tiga hari ke depan.
"Sudah sepekan tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap M Fikri Sahdilah (19) dan Jumadi (26), namun belum berhasil menemukan kedua korban tersebut."
• VIDEO Viral Oknum Polisi Hentikan Mobil Ambulans, Pukuli Sopirnya, Begini Fakta Kronologi Kejadian
"Walau begitu, Tim SAR gabungan Tidak Patah semangat dan tetap melakukan pencarian dengan menurunkan seluruh kemampuan, peralatan dan personel yang ada," katanya melalui keterangan tertulis, Senin (28/10/2019) malam.
Taufan mengatakan, dari keterangan Kepala Basarnas Palembang melalui Kasi Operasinya, Benteng Telau yang juga Bertindak sebagai SMC (SAR Mision Coordinator) dalam operasi SAR, sesuai SOP Basarnas, operasi SAR dilakukan selama tujuh hari.
Namun dikarenakan dihari ketujuh tim belum menemukan korban, berdasarkan hasil musyawarah bersama seluruh unsur Potensi SAR yang telibat, operasi SAR diperpanjang hingga tiga hari ke depan.
"Selama tujuh hari ini tim telah berhasil menemukan ceceran baru, seperti jaket, botol air minum, dan bungkus plastik susu yang diduga milik korban," terangnya.
Dari keterangan Benteng yang disampaikannya, dalam pencarian hari ketujuh ini, tim SAR gabungan dibagi menjadi 2 tim.
Pencarian tim I menggunakan tracking mode dengan penyapuan difokuskan di hulu Sungai Batu Gajah.
• Jadwal Lengkap MotoGP Malaysia 2019, Live Streaming Trans 7, Kronologi Kecelakaan Marc Marquez
Sedangkan tim II menggunakan penyapuan tipe III paralel swift, membuat barisan satu bersaf jarak 2 meter, dengan penyapuan di pelataran Gunung Dempo.
Lebih lanjut, berdasarkan keterangan Koordinator Pos SAR Pagaralam selaku OSC (On Scene Coordiantor) yang merupakan Staf dari SMC melalui komandan timnya, RM Gatta Pramana mengungkapkan, kendala di lapangan adalah vegetasi hutan yang lebat, cuaca yang tidak menentu, hingga badai.
"Sehingga tim di lapangan terpaksa mengentikan sementara proses pencarian karena berbahaya untuk tim," lanjutnya.
Dijelaskannya, proses pencarian tetap dilaksanakan sesuai rencana operasi. Namun karena hujan badai di sekitar puncak, pencarian dihentikan sementara.
"Proses pencarian tetap dilaksanakan sesuai rencana operasi. Namun karena hujan badai di atas, sementara kita hentikan untuk keselamatan tim, dan akan di lanjutkan jika cuaca sudah membaik," ujar Gatta melalui keterangan tertulis yang disampaikan Taufan.
• VIDEO Viral Oknum Polisi Hentikan Mobil Ambulans, Pukuli Sopirnya, Begini Fakta Kronologi Kejadian
Perlu disampaikan, dua pendaki asal Muara Bungo diduga hilang setelah putus kontak sejak sekitar dua minggu yang lalu.
Pendaki asal Muara Bungo ini berangkat ke kota Pagaralam pada Minggu (13/10/2019) lalu dan berencana mendaki gunung setinggi 3159 mdpl itu.
Dari keterangan keluarga korban, mereka terakhir kali mendapat kabar dari korban pada Selasa (15/10/2019).
Kabar terakhir yang diperoleh dari keluarga korban, keduanya saat itu tengah berada di lereng Gunung Dempo, sebelum naik ke puncak.
Hingga kini, tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, pencinta alam, dan masyarakat sekitar masih melakukan pencarian.
Pamitnya ke Gunung Tujuh
Pendaki asal Muara Bungo ini berangkat ke kota Pagaralam pada Minggu (13/10/2019).
Mereka berencana mendaki gunung setinggi 3.159 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.
• FIFA Berikan Jersey, Kepala Negara Lain No 9 & 10, Hanya Jokowi No 21, Ada Makna di Baliknya
Dari keterangan keluarga korban, mereka terakhir kali mendapat kabar dari korban pada Selasa (15/10/2019), atau sekitar delapan hari yang lalu.
Kabar terakhir yang diperoleh dari keluarga korban, keduanya saat itu tengah berada di lereng Gunung Dempo, sebelum naik ke puncak.
Dikompilasi dari artikel Tribunsumsel.com berjudul Kalung Jumadi, Pendaki Asal Jambi Ditemukan di Bibir Kawah GAD, Tim Akan Kelilingi Merapi Dempo dan Tribunjambi.com
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Breaking News, Tim Pencarian Pendaki Hilang di Gunung Dempo Temukan Mayat Dikawasan Kawah GAD