Sisa Peradaban Pantai Timur Sumatera yang Terancam Hilang Karena Kebakaran Hutan

Banyak jejak peradaban yang ada kini terancam hilang jika kebakaran terus melanda kawasan gambut.

Penulis: Dedy Nurdin | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Dedy Nurdin
Pameran cagar budaya pantai timur Sumatera dengan tema Lestari untuk Bersama yang digelar BPCB Jambi di Mall Jamtos. 

Untuk itu, pihaknya akan melakukan inventarisasi tinggalan cagar budaya pasca kebakaran hutan dan lahan di sepanjang pantai timur Sumatera, terutama di Jambi, Sumsel dan Bangka-Belitung.

"Kondisi di pantai timur banyak potensi cagar budaya, seperti di Lambur ada ditemukan kapal dan masih akan diteliti, sebagian tersingkap sebagian belum kemungkinan masih ada," kata Iskandar.

"Kemungkinan jalur perdagangan, di Lambur ada perahu tapi tidak bisa langsung kita simpulkan karena masih butuh penelitian," katanya.

Ratusan Siswa SD SMP di Kota Jambi Diajak Nonton Pendekar Kreatif, Ternyata Filmnya Cerita Soal Ini

Fasha Marah Dana Kelurahan untuk Beli Baju Pemadam Ketua RT Pemadaman Bukan Tugas RT

"Makanya hari ini yang dipamerkan kondisi dan keadaan potensi cagar budaya di Jambi dan Sumatera Selatan termasuk Bangka Belitung juga," sambungnya.

Fitra Arda direktur cagar budaya dan permuseuman mengatakan, pantai timur banyak peninggalan sejarah, sebagai bukti jejak peradaban yang harus disosialisasikan ke masyarakat.

Beberapa temuan muncul karena kebakaran hutan. Seperti yang terjadi di Sumatera Selatan beberapa waktu lalu. Ia mengatakan masih banyak tinggalan budaya yang belum terungkap. Hutan lebat yang pernah dihuni dulunya itu bagian penting dalam sejarah masa lalu.

"Pantai timur Sumatera seperti di Cengal Sumatera Selatan, Lambur Tanjab Timur dan daerah lainnya merupakan bagian kecil peradaban yang ada di masa lalu," kata Fitra Arda.

Ia berharap lewat pameran yang dilakukan di mall dan pusat keramaian bisa menjadi pusat informasi tentang peradaban dan kearifan masyarakat sepanjang pantai timur Sumatera.

"Harapan betul-betul bisa memberikan informasi di sini, karena kekuatan cagar budaya diinformasi. Tidak berjiwa kalau tidak diceritakan," kata Fitra usai meresmikan pameran.

Ia menambahkan, kearifan masalalu bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat saat ini. Karena, sejarah lah yang menghubugkan antara masalalu, masa sekarang dan masa depan.

"Bukti menyatakan kita masyarakat dengan peradaban tua. Mudah-mudahan memberi manfaat bagi seluruh pengunjung lewat pameran ini," katanya.

"Mudah-mudahan ini bermanfaat karna Jambi bagian penting peninggalan sejarah di Indonesia. Masyarakat kita itu arif dalam mengelola lingkungan," pungkasnya. (Dedy Nurdin)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved