PNS Kemeneterian PU Dicor di Kuburan, Pelaku Ternyata Teman Dekat, Berhubungan dengan Jual Mobil

Aprianita merupakan pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang ditemukan tewas

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
(KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA)
Jenazah Aprianita (50) PNS Kementerian PU yang menjadi korban penculikan saat ditemukan di lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang Kawat, Palembang, Jumat (25/10/2019). 

PNS Kemeneterian PU Dicor di Kuburan, Pelaku Ternyata Teman Dekat, Berhubungan dengan Mobil

TRIBUNJAMBI.COM - Jajaran Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan menangkap dua orang terduga pelaku pembunuhan Aprianita (50).

Aprianita merupakan pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang ditemukan tewas dengan kondisi dicor menggunakan semen.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, satu dari terduga pelaku tersebut bernama Yudi (50) yang merupakan teman dekat korban.

"Iya, keduanya masih kita periksa. Baru dua tersangka yang diamankan," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Yudhi Suwaryadi, Jumat (25/10/2019).

Gisel Resmi Laporkan Oknum Peyebar Video Syur Mirip Dirinya, Pemeran Benar Mantan Gading Marten?

Ramalan Kesehatan Sabtu 26 Oktober 2019, Banyak yang Sakit Kepala Akhir Pekan

Menurut Yudhi, polisi sebelumnya telah tiga hari melakukan penggalian di beberapa lokasi untuk mencari korban.

Setelah lima kali menggali di lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang Kawat, Kecamatan Ilir Timur II Palembang, petugas akhirnya menemukan korban dengan kondisi mengenaskan.

"Kondisi korban masih mengenakan baju. Kaki korban juga terikat tali,"ujar Yudhi.

Sebelumnya, Aprianita dilaporkan menghilang dan menjadi korban penculikan selama 17 hari.

Aprianita yang bekerja di Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah V Satker Metropolis Palembang, ditemukan tewas mengenaskan dengan tubuh dicor menggunakan semen.

Informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula pada Rabu (9/10/2019).

Pihak keluarga korban membuat laporan jika Aprianita telah menjadi korban penculikan.

Setelah mendapatkan laporan itu, petugas lalu melakukan penyelidikan dengan memeriksa beberapa saksi.

Hacker Asal Sleman Retas Perusahaan AS, Bisa Raup Pendapatan Rp 31 Miliar, hingga Motor Super Mahal

Jarang Diketahui, Pramugari Lebih Milih Kerja di Kelas Ekonomi Ketimbang Kelas Utama , Ternyata

Namun, setelah mendapatkan petunjuk, petugas melakukan penggalian di Tempat Pemakaman Umum (TPU) kandang, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang.

Jenazah Aprianita pun akhirnya ditemukan di TPU tersebut dengan kondisi dicor disamping makam.

Jenazah Aprianita ditemukan saat menggali di kedalaman 50 sentimeter dari atas makam. Petugas sempat kesulitan untuk mencari keberadaan korban.

"Kami mendapatkan laporan jika korban diculik. Hari ini baru kami temukan," kata Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel AKBP Yudhi Suwaryadi.

Usai penemuan tersebut, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan visum.

Jarang Diketahui, Pramugari Lebih Milih Kerja di Kelas Ekonomi Ketimbang Kelas Utama , Ternyata

Motif Pembunuhan

Motif pembunuhan terhadap Aprianita akhirnya terungkap.

Hutang piutang dari bisnis jual beli mobil menjadi motif pembunuhan terhadap korban yang merupakan PNS di Kementerian PU Balai Besar Jalan.

Saat ditemui di Unit 1 Subdit III Jatanras Mapolda Sumsel, tersangka Yudi Tama Redianto (41) mengaku tega membunuh korban lantaran tak tahan terus ditagih hutang oleh korban.

"Hutang itu berawal dari tanggal 26 Agustus 2019. Saat itu saya menawari ada lelang mobil di Jakarta. Mobil jenis inova tahun 2016. Harganya Rp 145 juta," ujar Yudi.

Namun bukannya dibelikan mobil, uang tersebut justru dihabiskan tersangka untuk berfoya-foya.

Sementara korban terus menagih agar uangnya dikembalikan.

"Mobilnya tidak ada," ujar Yudi.

Dari total Rp 145 juta, tersangka mengaku sempat mengembalikan uang sebesar Rp 50 juta secara berangsur ke korban.

Puncaknya pada tanggal 8 Oktober 2019, korban kembali menagih uangnya.

Kali ini korban meminta uang sebesar Rp 35 juta.

DAFTAR 4 Wakil Indonesia yang Lolos ke Semi Final French Open 2019, Ada Marcus/Kevin di Ganda Putra

Sedangkan tersangka mengaku hanya memiliki uang sebesar Rp 15 juta.

"Sebenarnya dia (korban) tidak marah sih, cuma bilang yud, saya butuh uang besok. Bayar hutang kamu Rp 35 juta. Tapi saya cuma punya uang Rp 15 juta," ujarnya.

Merasa tak tenang karena ditagih hutang, tersangka lantas menghubungi pamannya, Novi atau biasa disapa tersangka dengan panggilan Acik.

Dari situlah tersangka mendapat saran untuk menghabisi nyawa korban.

Berdasarkan pengakuannya pula, uang Rp 15 juta yang rencananya akan membayar hutang, justru digunakan tersangka untuk membayar jasa orang-orang yang membantunya membunuh korban.

"Acik ngajak Ilyas. Jadi ada 3 orang yang membunuh korban," ucapnya.

Dikatakan tersangka, tidak ada kepercayaan khusus yang selama ini diberikan korban terhadapnya.

Namun menurutnya, korban bersedia diajak bekerja sama dalam bisnis karena mereka sempat bekerja di satu kantor yang sama yakni di satua kerja (Satker) wilayah III PU sejak tahun 2014.

"Waktu satu kantor itu, meja kerja kami bersebelahan. Kemudian saya pindah di wilayah I dan korban tetap di tempat yang lama," ujarnya.

DAFTAR 4 Wakil Indonesia yang Lolos ke Semi Final French Open 2019, Ada Marcus/Kevin di Ganda Putra

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul PNS Perempuan Kementerian PU Ini Tewas Dicor di Kuburan, Pelakunya Ternyata Orang Teman Dekat, https://banjarmasin.tribunnews.com/2019/10/26/pns-perempuan-kementerian-pu-ini-tewas-dicor-di-kuburan-pelakunya-ternyata-orang-teman-dekat?page=all

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved