Berita Nasional

Eggi Sudjana Diperiksa Lagi Polisi, Bukan Soal Makar, Tapi Dirinya Jadi Langganan Pijat Perakit Bom

Eggi Sudjana Diperiksa Lagi Polisi, Bukan Soal Makar, Tapi Dirinya Jadi Langganan Pijat Perakit Bom

Editor: Andreas Eko Prasetyo
TribunMataram Kolase/ (KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA)
Tersangka kasus dugaan makar, Eggi Sudjana digiring ke ruangan penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jumat (14/6/2019). 

Polisi akhirnya berhasil membongkar sindikat terorisme yang menyeret nama R, seorang warga Lampung.

Mirisnya, R tega menitipkan tas berisi bom di rumah neneknya, dan sang nenek menyimpannya di lemari pakaian.

Tak ada yang menyangka salah satu kerabat dari keluarga ini adalah terduga teroris yang sudah diintai oleh Densus 88.

M Farhan Azis (20) tak menyangka sepupunya yang berinisial R telah diringkus pihak kepolisian karena diindikasikan anggota jaringan teroris.

Keluarga yang tinggal di Way Halim, Lampung ini terkejut dengan kedatangan Tim Densus 88 secara tiba-tiba menyambangi mereka.

Siswa SMAN 3 Tebo Demo Tuntut Kepala Sekolah Mundur, Ternyata Ini Awal Masalahnya

Ternyata Tim Densus 88 Antiteror akan membawa barang milik R terduga teroris yang berisi material pembuat bom tersebut.

Kediaman dari nenek Farhan tersebut berada di Jalan Gunung Dempo, Kelurahan Perumnas Way Halim, Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung.

Sebelum tim Densus 88 datang, keluarga ini sempat dihubungi oleh pihak kepolisian akan ada pemeriksaan di rumah mereka.

Bahkan saat pemeriksaan seisi rumah tersebut, pihak keluarga tidak diijinkan untuk masuk ke dalam rumah.

“Waktu dikabarkan polisi saya dan keluarga kaget, saat pemeriksaan saja saya enggak boleh ikut ke dalam,” kata Farhan, Selasa (15/10/2019), dikutip dari Kompas.com.

Ternyata benar, ada satu tas yang diamankan oleh Tim penjinak Bom dari Densus 88 saat melakukan penggeledahan.

Tas yang diamankan tersebut diduga berisi bahan pembuat bom dan keluarga yang menempati rumah tersebut tidak sadar akan hal tersebut.

Viral - Misteri Bus Asal Ponorogo Tersesat di Hutan Wonogiri, Terjebak di Tepi Jurang

Tas milik terduga teroris R tersebut disimpan dalam kamar Farhan yang sewaktu-waktu bisa saja meledak.

Tim Gegana Brimob Polda Lampung meletakkan sejumlah bahan yang diduga material pembuat bom di sebuah meja di depan rumah nenek dari terduga R di Way Halim, Selasa (15/10/2019) petang. Penggeledahan ini dilakukan karena Tim Densus 88 menemukan material bahan pembuat bom saat menangkap R di Telukbetung pada Senin (14/10/2019) kemarin.
Tim Gegana Brimob Polda Lampung meletakkan sejumlah bahan yang diduga material pembuat bom di sebuah meja di depan rumah nenek dari terduga R di Way Halim, Selasa (15/10/2019) petang. Penggeledahan ini dilakukan karena Tim Densus 88 menemukan material bahan pembuat bom saat menangkap R di Telukbetung pada Senin (14/10/2019) kemarin.

Namun, Farhan awalnya tak sadar apa isi tas milik R tersebut, ia mengira bahwa tas itu hanya berisi pakaian milik terduga teroris.

“Tas yang disimpan di dalam lemari di kamar saya itu milik dia (R) yang dibawa polisi, tapi saya nggak tahu apa isinya, saya kira cuma baju,” kata Farhan, dilansir dari Kompas.com.

Dilansir dari Kompas.com, Farhan menuturkan bahwa R tidak tinggal di rumah neneknya tersebut, namun sesekali ia datang ke sana.

Farhan mengaku terakhir bertemu dengan terduga teroris pada hari Sabtu akhir pekan kemarin.

Jelang Pilkada Serentak, Administrasi Penduduk di Sungai Gelam Masih Jadi Soal

“Dia enggak lama tinggal di sini, paling datang sehari kemudian pergi lagi enggak tahu ke mana," katanya.

"Terakhir saya ketemu hari Sabtu kemarin, saya lihat dia biasa saja. Tapi kalau masalah tas nenek yang tahu, katanya ada temannya yang nitip, nenek kira itu baju, " tambah Farhan dikutip dari Kompas.com.

Sumber: Tribun Mataram
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved