ASAL Mula Motivator Agus Setiyawan Tempeleng 10 Siswa, Kesal Siswa Tertidur Hingga Mengaku Khilaf
Agus Setiyawan atau Agus Piranhamas mengaku khilaf saat memukul 10 siswa Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) Muhamadiyah 2 Kota Malang saat seminar yang
TRIBUNJAMBI.COM- Agus Setiyawan atau Agus Piranhamas mengaku khilaf saat memukul 10 siswa Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) Muhamadiyah 2 Kota Malang saat seminar yang diselenggarakan di lingkungan sekolah, Kamis (17/10/2019).
"Kejadiannya benar-benar khilaf karena selama hidup saya baru kali ini melakukan perbuatan dengan tangan. Karena sama sekali tidak pernah," kata Agus saat rilis di Mapolres Malang Kota, Sabtu (19/10/2019).
Agus mengaku baru pertama kali melakukan pemukulan saat seminar sedang berlangsung.
"Kejadiannya benar-benar khilaf karena selama hidup saya baru kali ini melakukan perbuatan dengan tangan. Karena sama sekali tidak pernah," katanya.
• Kerap Gunakan Sarung, Ini Bocoran Busana Pelantikan Wapres Maruf Amin, Intip Keseharian, Modis Juga
• Tonton Live Streaming Pelantikan Presiden Jokowi Wapres Maruf Amin, Minggu Siang Ini Pukul 14.30 WIB
• DRAMATIS Ayah Ibu Tewas, Kakak Selamatkan Adik Saat Mobil Terbakar, 5 Fakta Kecelakaan Tol Lampung
Minta Maaf
Saat rilis Agus bercerita bahwa ia mengajar siswa agar membuka pola pikir, sebagai dasar motivasi enterpreneur.
Saat seminar, hal yang pertama yang ia lakukan adalah mengajarkan anak untuk berani bertanya.
Ia juga meminta siswa yang duduk di belakang agar pindah ke depan.
Tapi ternyata, tidak ada siswa yang menuruti permintaannya.
Agus pun memilih melanjutkan seminar. Saat acara berlangsung, Agus mendapati siswa yang tertidur.
• Lima Pesawat Boeing 737 NG Milik Garuda, Sriwijaya Air dan Lion Air Alami Keretakan
Namun Agus tetap berbicara, hingga ia mendapati kembali siswa yang tidur.
Siswa itu pun lantas dihukum duduk di depan.
"Saya diminta untuk ke tengah. Ternyata di belakang juga ada yang tertidur. Dari situ, saya masih logika, logika saya masih jalan, nalar saya masih jalan. Saya hukum untuk duduk di panggung supaya tidak tidur. Ada dua anak saya minta duduk di depan. Tetap saya lanjutkan," jelasnya.
Ia kemudian meminta siswa yang duduk di belakang untuk maju.
Saat itu lah, Agus memberikan pernyataan bahwa siswa tidak boleh terrtawa.