Kisah Sniper Legendaris Kopassus Bawa 50 Peluru, 49 Musuh Tewas, 1 Peluru untuk Dirinya Sendiri
Selama berjam-jam sniper Kopassus ini menunggu, hingga akhirnya waktu 'menghabisi' musuh tiba. Waktu itu alhirnya tina
Dalam buku sniper yang ditulis Peter Brook Smith: Trining, Technique dan Weapons, Tatang Koswara yang merupakan penembak runduk TNI AD menjadi satu di antara penembak dengan rekor terbaik di dunia.
Nama lelaki ini disejajarkan dengan sniper legendaris dunia. Misalnya Simo Hayha, Lyudmila Pavlichenko dan lainnya.
Menurut Smith, apa yang dilakukan Tatang saat menjalani misi tempur khususnya di Timor Timur tidak berbeda dibandingkan dengan apa yang dilakukan para sniper kelas dunia lainnya.
Tatang mencetak rekor 41, di bawah Philip G Morgan yang merupakan pasukan khusus AS dengan rekor 53, dan Tom Ferran, seorang Marinir AS.
Pertempuran Remexio 1977
Satu di antara misi tempur Tatang yang menghasilkan kill hingga 49 korban adalah ketika Tatang bertempur untuk mengadang serangan pasukan Fretilin di kawasan Remexio (1977).
Medan tempur Remexio yang bergunung dan terletak di belakang kota Dili memang dikenal sebagai kuburan bagi pasukan TNI, mengingat begitu banyak prajurit yang gugur.
Tatang Koswara menjadi legendaris saat menyelesaikan misi di Timor-timur.
Tatang menghabisi 49 orang dari 50 peluru dibawanya dan 1 peluru untuk dirinya sendiri.
Melalui doktrin latihan sniper, Tatang ditekankan lebih baik seorang sniper mati bunuh diri daripada tertangkap musuh.
Prinsip menyediakan satu peluru untuk menembak dirinya sendiri, itu sebenarnya tidak asing di kalangan pasukan khusus.
Sniper I Nengah Tamat
Sniper andalan TNI AD lainnya adalah I Nengah Tamat.
Mengutip dari militermeter.com, awalnya, dia tak pernah menyadari bahwa ia memiliki bakat menjadi seorang penembak runduk (sniper).
Berpuluh-puluh tahun kemudian, kapten infanteri yang berdinas Kopassus ini dikenal sebagai satu di antara sniper terbaik di Angkatan Darat.