Jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 20 Oktober 2019, Begini Sikap BEM Unair

Menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden tanggal 20 Oktober 2019, berbagai isu politik berkembang.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
foto: BEM unair
Ketua Badan Ekskutif Mahasiswa Universitas Airlangga, Agung Tri Putra, dengan didampingi Rektor Universitas Airlangga, Prof M Nasih menyampaikan sikap jelang pelantikan presiden dan wakil presiden, Jumat (18/10/2019). 

Jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 20 Oktober 2019, Begini Sikap BEM Unair 

TRIBUNJAMBI.COM - Menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden tanggal 20 Oktober 2019, berbagai isu politik berkembang.

Berbagai pihak berharap agar dinamika isu tersebut tidak berdampak negatif terhadap situasi kemasyarakatan, bangsa dan negara.

Menyikapi kondisi terkini, Ketua Badan Ekskutif Mahasiswa Universitas Airlangga, Agung Tri Putra, dengan didampingi Rektor Universitas Airlangga, Prof M Nasih menyampaikan sejumlah sikap mahasiswa sebagai anak bangsaa.

Pernyataan ini berisi tentang keprihatinan terhadap dinamika perpolitikan Indonesia. Karena itu, BEM Unair akan tetap ikut menjaga kondusivitas sosial politik.

VIDEO Viral Pasangan Selingkuh Mirip Pejabat Pemerintahan Kabupaten Ramai DIsebar di Whatsapp

Pesta Mesum Dua Pemuda dengan Dua Gadis Dibawah Umur, Begini Kondisinya Usai Berhubungan Badan

Dan, tetap akan memperjuangkan aspirasinya melalui berbagai saluran komunikasi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Lima sikap yang disampaikan Agusng pertama, bahwa, BEM Universitas Airlangga secara mendalam ikut prihatin atas kondisi kebangsaan terkini dan mendesak kepada pemerintah untuk menuntaskan agenda reformasi.

"Kedua, BEM Universitas Airlangga ikut mendukung suasana harmoni, damai, dan kondusif, serta menolak dan mengutuk segala bentuk tindak kekerasan, kriminaslisasi, dan antitoleransi. Demokrasi tidak dibangun atas dasar antitoleransi. Paham antitoleransi harus diusir jauh dari bumi Indonesia," katanya.

Kemudian yang ketiga, BEM Universitas Airlangga mengajak seluruh pihak potensial bangsa untuk bersama mencari solusi problematika kerakyatan, keamanan, pangan, krisis air, politik, sosial.

Terutama ekonomi, dalam prespektif di era revolusi industri 4.0 guna mempersempit kesenjangan sosial dan mengorbankan perang terhadap agenda kemiskinan.

MENYAMAR jadi PSK, 2 Polwan Berdandan Seksi Terperanjat saat Bertemu Si Bos yang Sudah Dikenalnya

"Keempat, BEM Universitas Airlangga mengajak kepada seluruh eksponen bangsa, terutama pada kaum politisi, untuk mengembangkan jiwa kenegarawanan yang semakin menjauh dengan mengutamakan kepentingan keselamatan bangsa dan negara daripada mengembangkan dan menumbuhkan politik golongan dan kelompok," ucapnya.

Kelima, BEM UNAIR mendesak kepada pemerintah untuk segera cepat dan simultan dan ekstra serius untuk menyiapkan regenerasi bangsa secara apik, konferhensif untuk menyiapkan generasi unggul untuk menuju Indonesia jaya.

"Intinya kita harus mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia atas segala hal. Bagaimana caranya kita bisa menyelesaikan masalah dengan hal-hal yang bisa mempersatukan," ujarnya.

Jadi, menurutnya harus ditanamkan adalah semangat berbangsa dan bernegara dan merawat kesatuan bangsa Indonesia. Sehingga, semangatnya adalah memepersatukan Indonesia.

Sementara itu, Rektor Unair Prof M Nasih juga mengimbau seluruh pihak tetap mengedepankan sikap saling menghormati dan sikap kedewasaan dalam menyikapi keberbedaan.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved