Human Interest Story
Kampeh Uko Anyaman Kerinci yang Terlupakan, Motif dengan Tingkat Kerumitan Tinggi
Adapun kampeh uko, merupakan benda berbentuk pesegi panjang seperti kantong berukuran sekitar 15 Cm dan lebar sekitar 8 Cm.
Penulis: Dedy Nurdin | Editor: Duanto AS
Bila tak jeli, sebuah gulungan kecil yang terselip di pinggang salah satu patung pada Pameran Anyaman Kontemporer di Museum Siginjei tak akan menarik perhatian. Padahal, benda bernama kampeh uko itu memiliki nilai sejarah dan pesan kearifan lokal.
SEJAK Selasa (15/10), hingga beberapa hari ke depan Museum Siginjei menggelar Pameran Anyaman Kontemporer.
Pameran bertema Menyatukan Keberagaman itu selain menampilkan kampeh uko, juga memamerkan aneka hasil keterampilan anyaman dari daerah di Provinsi Jambi di masa lalu.
Adapun kampeh uko, merupakan benda berbentuk pesegi panjang seperti kantong berukuran sekitar 15 Cm dan lebar sekitar 8 Cm.
Nurlaini, Kepala Museum Siginjei Jambi mengatakan kampeh uko berasal dari negeri sejuk Kerinci.
Kegunaannya untuk tempat menyimpan tembakau maupun sirih oleh tetua adat di Kerinci.
"Biasanya dipakai tetua adat di Kerinci, tapi sekarang tidak ditemukan lagi orang yang memproduksi kampeh uko ini, terakhir dipakai waktu acara adat di Kerinci pada masa Gubernur Abdurahman Sayoeti," katanya.
Kampeh uko yang kini ada di Museum Siginjei Jambi merupakan satu dari 10 jenis koleksi etnografika yang diperoleh dari salah satu warga di sekitar Danau Kerinci.

Baca Juga
• Istri Kirim Pesan WhatsApp sedang Lapar dan Anak Makan Lauk Kerupuk, Suami Langsung Bunuh Diri
• Ditinggal Kuliah di Solo, Suami Malah Selingkuh, Kesabaran Dokter di Kupang Habis dan Lakukan Ini!
• Wanita Ini Jatuh Cinta pada Istriku, Itulah Kenapa Ia Bersedia Hidup Bersama Denganku
"Anyaman ini tidak ada dikembangkan lagi saat ini, koleksi yang kita punya ini dibuat sekitar awal abad ke-19, kami sudah telusuri dan ternyata tidak ada lagi pembuatnya," katanya.
Kampeh Uko memiliki nilai seni dengan tingkat kerumitan yang tinggi. Dibuat dari anyaman eceng gondok model sulam sehingga hasilnya sangat halus dan rapih.
Ada tiga motif yang terdapat di sisi luar kampeh uko, di bagian tengah dan paling besar menampilkan motif geometris berwarna merah dengan paduan warna coklat tua dan coklat muda.
Bagian bawah dengan motif layang-layang dan mato kunai. Sementara bagian atasnya terdapat motif anyaman ular tidur.
"Motifnya perpaduan dari zaman prasejarah dan ada yang koleksi di musem ini ada juga nuansa Islamnya. Sudah perpaduan," katanya.
Selain motif yang menggambarkan seni yang tinggi juga mempunyai nilai-nilai keluhuran.