Sri Mulyani Bakal ke ke Bank Dunia Lagi? Ini Sejarah Pindahnya Bu Menteri pada 2010
Diketahui berdasarkan sejumlah hasil survei, keduanya dinilai layak dipertahankan kembali menjadi menteri.
Ia menjabat sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998.
Pada 5 Desember 2005, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan perombakan kabinet, Sri Mulyani dipindahkan menjadi Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar.
Sejak tahun 2008, ia menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Pada 5 Mei 2010, Sri Mulyani ditunjuk menjadi satu di antara tiga Direktur Pelaksana Bank Dunia.
Ia menggantikan Juan Jose Daboub, yang menyelesaikan empat tahun masa jabatannya pada 30 Juni, mengatur dan bertugas diatas 74 negara di Amerika Selatan, Karibia, Asia Timur dan Pasifik, Timur Tengah dan Afrika Utara.
Pengunduran dirinya berdampak negatif pada situasi ekonomi di Indonesia seperti stock exchange yang menurun sebesar 3,8%. Nilai rupiah turun hampir 1% dibandingkan dollar.
Merupakan penurunan saham Indonesia yang paling tajam dalam 17 bulan. Kejadian ini disebut sebagai "Indonesia’s loss, and the World’s gain (Kerugian Indonesia, dan keuntungan dunia)".
Beredar isu bahwa pengunduran dirinya saat itu disebabkan oleh tekanan dari pihak lain, terutama dari pengusaha dan ketua Partai Golongan Karya, Aburizal Bakrie.
Saat itu, sempat beredar Aburizal Bakrie diduga mempunyai ketidaksukaan terhadap Sri Mulyani akibat penyelidikan oleh Sri Mulyani.
Pada 20 Mei, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan penggatinya yaitu Agus Martowardojo, CEO dari Bank Mandiri.
Keluarga Sri Mulyani
Melansir Wikipedia, Sri Mulyani anak ketujuh dari seorang dosen, Prof Satmoko dan Retno Sriningsih.
Dia mendapat gelar sarjana dari Universitas Indonesia pada 1986, master dan doctor di bidang ekonomi dari University Illinois at Urbana-Champaign pada 1992.
Pada 2001, ia pergi ke Atlanta, Georgia, untuk bekerja sebagai konsultan untuk USAID (US Agency for International Development) demi tugas untuk memperkuat otonomi di Indonesia. Ia juga mengajar dalam ekonomi Indonesia sebagai professor di Andrew Young School of Policy Studies di Georgia State University.
Dari 2002 sampai 2004, Sri Mulyani menjabat sebagai Direktur Eksekutif IMF mewakili 12 negara Asia Tenggara.