ILC

Kasus Penusukan Wiranto Mirip dengan Ratna Sarumpaet? Direktur Indonesia Indikator Beberkan Hal Ini

Direktur Komunikasi Indonesia Indikator (I2), Rustika Herlambang menyebut jumlah masyarakat yang tidak percayai kebenaran penusukan Wiranto lebih

Editor: Tommy Kurniawan
ist
Kasus Penusukan Wiranto Mirip dengan Ratna Sarumpaet? Direktur Indonesia Indikator Beberkan Hal Ini 

"Mereka mengecam kenapa orang-orang ini tidak percaya bahwa Wiranto ini benar diserang dan bukan direkayasa."

Rustika lantas menyinggung tentang kasus Ratna Sarumpaet yang dulu juga mengaku diserang sekelompok orang.

"Dan mereka juga menyindir terkait dulu waktu Ratna Sarumpaet diserang semua orang percaya," imbuh Rustika.

"Ketika Pak Wiranto betul-betul diserang kenapa kalian tidak percaya? Nah itu situasi yang terjadi di media sosial saat ini," lanjutnya.

Menanggapi pernyataan itu, Karni Ilyas selaku pembawa acara lantas memberi tanggapan.

"Bukan tidak percaya saja, tapi lebih banyak yang tidka percaya dari yang percaya," ucap Karni Ilyas.

Karni Ilyas menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan banyak masyarakat yang tak mempercayai penyerangan terhadap Wiranto.

"Tapi kan tidak hanya itu faktor yang menyebabkan terjadinya polarisasi tadi, ada juga faktor keterangan pejabat yang beda-beda," kata Karni Ilyas.

Rustika juga membenarkan pernyataan tersebut.

"Betul sekali, jadi awalnya itu kan kita melihat bahwa mereka yang netral dan empati itu cukup besar," kata Rustika.

Menurutnya, informasi yang berbeda-beda dari para politisi membuat masyarakat semakin tak mempercayai penyerangan terhadap Wiranto.

Ia juga menyebut banyak informasi yang tak masuk akal.

"Tetapi kenapa berubah mereka yang tidak percaya itu lebih besar karena salah satunya adalah mohon maaf beberapa informasi yang disampaikan kepada masyarakat itu tidak masuk ke akal mereka," ujar Rustika.

Satu di antaranya adalah kabar terkait jumlah darah Wiranto yang keluar setelah penusukan terjadi.

"Sebagai contoh darah yang keluar dari Pak Wiranto sebesar 3,5 liter, itu adalah beberapa isu yang akhirnya menjadi besar," kata dia,

"Yang kedua, kenapa informasi yang muncul itu berasal dari tokoh politisi, kenapa bukan dari dokter. Hanya itu sih yang jadi pertanyaan."

Simak video selengkapnya berikut ini menit 6.44:

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved