ILC
Kasus Penusukan Wiranto Mirip dengan Ratna Sarumpaet? Direktur Indonesia Indikator Beberkan Hal Ini
Direktur Komunikasi Indonesia Indikator (I2), Rustika Herlambang menyebut jumlah masyarakat yang tidak percayai kebenaran penusukan Wiranto lebih
Kasus Penusukan Wiranto Mirip dengan Ratna Sarumpaet? Direktur Indonesia Indikator Tak Percaya
TRIBUNJAMBI.COM - Kasus penusukan yang dialami Menko Polhukam Wiranto kini masih menjadi sorotan serius.
Tak sedikit publik menyangka jika kasus yang dialami Wiranto merupakan settingan atau sebaliknya.
Bahkan beberapa fakta seputar penusukan Wiranto oleh terduga teroris cukup menjadi bukti jika memang real terjadi atau bukan settingan.
Direktur Komunikasi Indonesia Indikator (I2), Rustika Herlambang menyebut jumlah masyarakat yang tidak percayai kebenaran penusukan Wiranto lebih banyak dari yang percaya.
Rustika Herlambang lantas membandingkan tanggapan masyarakat pada penyerangan Ratna Sarumpaet dengan penyerangan terhadap Wiranto.
Menurutnya, banyak masyarakat yang justru mempercayai kabar penyerangan terhadap Ratna Sarumpaet yang terbukti hanya berita bohong.
• Kelakuan Jessica Iskandar Usai Selingkuhi Richard Kyle Tunangannya, Nasib Jedar Gagal Menikah?
• 4 Tahun Menghilang, Pria Ini Tinggalkan Anak dan Istri karena Tetangga Sebelah, Ketemu udah 3 Anak
• Pesta Pernikahan Berakhir Tragis Tak Bisa Tahan Nafsu, Pria Ini Ajak Sahabat Calon Istri Mesum di WC
Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber di acara 'Indonesia Lawyers Club', Selasa (15/10/2019).
Rustika menyatakan banyak masyarakat yang kontra pemerintah tak mempercayai kabar penyerangan terhadap Wiranto.
"Jadi mereka yang kontra itu mereka masih meragukan kebenaran dari peristiwa Wiranto tersebut, apakah betul rekayasa atau tidak," kata Rustika.
Masyarakat yang kontra disebut Rustika menganggap pemerintah lebih mementingkan Wiranto dibandingkan dengan berbagai peristiwa besar lain yang terjadi.
"Kemudian mereka juga menganggap bahwa pemerintah peduli lebih ke Pak Wiranto tetapi kurang pada rakyat, karena dikaitkan dengan isu-isu seperti korban Wamena dan aksi demo mahasiswa," ucap Rustika.
Menurutnya, reaksi berbeda ditunjukkan oleh masyarakat yang pro pemerintah.
Masyarakat yang pro pemerintah itu justru memberikan ancaman pada yang kontra pemerintah.
"Sementara kelompok yang pro pemerintah mereka mengecam kepada orang yang tidak percaya," kata Rustika.