43 Persen Warganet Tidak Percaya Wiranto Ditusuk, Analis Media Rustika Beberkan Alasannya di ILC
TRIBUNJAMBI.COM - Beredarnya pro-kontra kasus penusukan Menkopolhukam Wiranto masih menjadi
TRIBUNJAMBI.COM - Beredarnya pro-kontra kasus penusukan Menkopolhukam Wiranto masih menjadi perbincangan dan tanda tanya banyak pihak.
Terlebih banyaknya pendapat yang diutarakan para pejabat terkait kondisi Wiranto pasca ditusuk Abu Rara.
Direktur Komunikasi Indonesia Indikator, Rustika Herlambang pun mengungkap analisanya terkait pro kontra tersebut.
Rustika pun mengurai jawabannya seperti dikutip dari tayangan Indonesia Lawyers Club berjudul 'Ratna Sarumpaet 'Diserang' Kalian Percaya, Tapi Pas Wiranto Diserang Kalian Tidak Percaya'
• Setelah Wiranto Ditusuk, Densus 88 Tangkap 26 Terduga Teroris dari Lampung hingga Sulawesi
• ILC TV One Bahas Penusukan Wiranto, Sebelumnya Luhut Bilang Jangan Dibesar-besarkan
• Nyinyiri Wiranto, Setelah Suami Ditahan Kini Istri Eks Dandim Terancam Dipenjara
Menurut Rustika Herlambang, ada ruang kosong yang ada di pikiran masyarakat sehingga menyebabkan terjadinya pro kontra terhadap kasus penusukan Wiranto.
"Ada ruang kosong di masyarakat tentang apa sih yang membuat Pak Wiranto tertusuk, masalahnya apa ?" tanya Rustika Herlambang.
"43 persen netizen itu tidak percaya bahwa Pak Wiranto tertusuk," ujar pembawa acara Karni Ilyas meminta pendapat Rustika.
Rustika kemudian membeberkan alasan terjadinya polarisasi di dalam masyarakat.
"Jadi ada satu ruang kosong sebenarnya di masyarakat, 'Sebenarnya apa sih yang membuat Pak Wiranto itu tertusuk?'," jawab Rustika mengawali pengamatannya.
"'Masalahnya apa? Apakah betul tertusuk atau tidak?'."
"Nah kenapa sampai terjadi dalam 3 hari kemarin itu ada lebih dari 90 ribu percakapan dari 26 ribu akun, yang mereka mempertanyakan dan sekaligus meyakinkan bahwa apa yang terjadi pada Pak Wiranto adalah sebuah fakta."
• 7 Fakta-fakta Menarik Priska Utari, Peserta Indonesian Idol Gagal 7 Tahun, Akhirnya Anang Bilang Yes
• SELEKSI CPNS 2019 Dibuka 25 Oktober! Ini Formasi yang Dibuka KemenPAN-RB
"Ada juga yang meyakinkan bahwa apakah ini rekayasa," ungkap Rustika.
Direktur Komunikasi Indonesia Indikator itu kemudian menjelaskan penelitiannya di media sosial Twitter mengenai fenomena ini.
"Ada beberapa catatan terkait dengan Twitter," ucap Rustika.
"Pertama adalah konteks Twitter itu berbeda dengan media online."
Rustika Herlambang membeberkan hasil analisis di media sosial mengenai penusukan Wiranto
