Analisis H-7 Pelantikan Presiden, Lihat Beda Sikap Prabowo saat Bertemu Jokowi, Surya Paloh, Wiranto
Sikap Prabowo Subianto saat bertemu dengan Jokowi dan tokoh partai pendukungnya saat Pemilu 2019, telah berubah.
Selain itu, Jokowi juga mengakui ia dan Prabowo turut membahas peluang Partai Gerindra masuk ke dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf.
"Ini belum final, tapi kami sudah bicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra koalisi kita," kata Jokowi.
Siap mendukung Setelah itu, Jokowi mempersilakan Prabowobicara. Prabowo mengaku, ia diundang oleh Jokowi dan keduanya membahas berbagai isu.
Untuk isu pemindahan ibu kota, Prabowo dengan tegas menyatakan dukungannya.
"Saya mendukung gagasan (pemindahan) ibu kota. Tentunya beliau mengatakan akan melalui kajian-kajian yang tepat dan sudah dilaksanakan banyak kajian dan kami akan mendukung gagasan itu," kata Prabowo.
Prabowo lalu masuk ke topik koalisi. Rival Jokowi pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 ini memastikan Partai Gerindra siap membantu pemerintahan Jokowi-Ma'ruf apabila diperlukan.
"Saya berpendapat, kita harus bersatu. Jadi saya sampaikan ke beliau, apabila kami diperlukan kami siap untuk membantu," kata dia.
Prabowo menekankan, Partai Gerindra selalu mengutamakan kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan bangsa dan negara.
Meskipun berbeda pandangan politik dan pernah terlibat rivalitas pada pesta demokrasi, Prabowo meyakinkan bahwa hal itu bukanlah penghalang.

"Kami bertarung politik. Tapi begitu selesai, kepentingan nasional yang utama," kata Prabowo.
Kendati demikian, Prabowo juga tidak mempermasalahkan jika pada akhirnya Partai Gerindra tidak masuk ke dalam kabinetJokowi-Ma'ruf.
"Kalau umpamanya kita tidak masuk kabinet, kami tetap akan loyal. Di luar sebagai check and balances. Sebagai penyeimbang. Kan kita di Indonesia tidak ada oposisi," ujarnya.
Prabowo lalu menegaskan bahwa hubungannya dengan Jokowibaik, bahkan terbilang mesra.
"Hubungan saya baik, bisa dikatakan mesra ya, Pak?" kataPrabowo. "Sangat mesra," ujar Jokowi.
Prabowo lalu tertawa sambil menambahkan, "Banyak yang enggak suka mungkin ya."
Prabowo juga mengungkapkan, setelah bertemu Jokowi ia akan kedatangan rombongan pimpinan MPR untuk menyerahkan undangan pelantikan Jokowi-Ma'ruf pada 20 Oktober mendatang.
Prabowo pun memastikan akan hadir. "Ya kalau diundang ya hadir, lah," kata dia.
Setelah selesai memberikan keterangan pers, Jokowi dan Prabowopun meninggalkan wartawan dan berjalan ke arah pintu keluar Istana Merdeka.
Namun, wartawan meminta agar Jokowi dan Prabowo berpose terlebih dulu di hadapan kamera.
Keduanya pun langsung berjabat tangan sambil tersenyum. Lalu seorang wartawan pun meminta agar Jokowi dan Prabowo selfie bersama awak media yang hadir.
Jokowi dan Prabowo pun kembali berjalan mendekat ke awak media. Jokowi lalu mengambil telpon genggam yang disodorkan oleh salah satu wartawan.
Crek, crek! Jokowi beberapa kali mengambil foto selfie dirinya dengan Prabowo dan awak media yang hadir.
Jokowi dan Prabowo yang sama-sama mengenakan kemeja putih tersenyum girang ke arah kamera.
Begitu juga para wartawan langsung berpose sambil mengambil posisi agar masuk ke frame kamera.
Penilaian Pengamat
Pengajar komunikasi politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad menilai, pertemuan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/10/2019), lebih cair dibandingkan pertemuan Jokowi dengan Ketua Umum Partai DemokratSusilo Bambang Yudhoyono ( SBY).
Menurut Nyarwi, Jokowi terlihat ekspresif saat bertemu mantan rivalnya pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 itu.
Terlihat ada perbedaan dalam pertemuan Jokowi dengan SBY danPrabowo. Saat bertemu SBY, Jokowi melakukan konferensi pers seorang diri.
Ketika bersama Prabowo, Jokowi malah disertai aksi selfie. "Ketika ditanya bagaimana (apa Partai Demokrat masuk kabinet)? 'Ya itu tanyakan ke SBY'.
Sementara dengan Pak Prabowo tidak, lebih cair," kata Nyarwi dalam diskusi "Dinamika Politik Jelang Penyusunan Kabinet" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10/2019).
Nyarwi mengatakan, perbedaan ekspresi Jokowi dalam pertemuan dengan dua ketum partai itu karena perbedaan karakter keduanya.
SBY dinilai lebih tenang dan kalem, sedangkan Prabowo lebih ekspresif. "Mungkin dengan style Pak SBY mungkin begitu kalem tahan diri. Pak Prabowo ekspresif dan antusias," ujarnya.
Selanjutnya, Nyarwi memprediksi, berdasarkan rentetan pertemuan Jokowi dan SBY ataupun dengan Prabowo, PartaiGerindra memiliki daya tarik lebih tinggi untuk masuk ke koalisi pemerintah.
"Artinya Gerindra dibutuhkan untuk memperkuat koalisi pemerintahan Jokowi mendatang. Sementara saya melihat daya tarik Demokrat masih belum terlalu kuat," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tiba-tiba Prabowo Potong Jawaban Surya Paloh Saat Ditanya soal Gerindra Jadi Oposisi atau Ikut Pemerintah" dan "Beda Sikap Jokowi Saat Bertemu Dinilai karena Gaya Prabowo dan SBY yang Berbeda dan Pertemuan Jokowi-Prabowo Penuh Tawa, Beda Saat Bertemu SBY..."
Lihat Beda Sikap Prabowo saat Bertemu Jokowi, Surya Paloh dan Wiranto, Putar Halauan?
Lihat Beda Sikap Prabowo saat Bertemu Jokowi, Surya Paloh dan Wiranto, Putar Halauan?
Subscribe Youtube
• Daftar Negara Lolos Putaran Final Euro 2020, Ini Raihan Poin di Tiap-tiap Grup
• Kebencian Inul Daratista Kepada Rhoma Irama Terbongkar, Tak Sudi Bertemu dan Pilih Lakukan Ini
• Anak Indigo Prediksi Ayu Ting Ting Bakal Nikahi Pria Jangkung, Bukan Shaheer? Saat Bilqis Kelas 3 SD
• Cepat Samsung Galaxy Note 10+ Atau iPhone XS Max? Berikut Video Perbandingan Kedua HP Super Canggih
• Update Terbaru Kasus Perselingkuhan Bidan dengan Seorang Dokter Berujung Tindak Pidana, Fakta-fakta
• Download Lagu MP3 DJ Remix Entah Apa yang Merasukimu, Video DJ Nofin Asia, Slow, DJ Opus Full Bass