Fakta Postingan Hanum Rais yang Dilaporkan ke Polisi, Kronologi hingga Cuitan Tak Sengaja Kehapus
Putri Amien Rais yang juga anggota DPRD DIY, Hanum Rais dilaporkan ke polisi terkait postingan di akun Twitter-nya.
Hanum mengaku cuitan itu terhapus.
2. Beri klarifikasi
Sadar cuitannya menjadi viral dan menuai banyak reaksi dari warganet, Hanum kemudian memberikan klarifikasi dalam postingan selanjutnya.
Di awal klarifikasinya, Hanum menyebut cuitan soal settingan itu terhapus.
Ia menyatakan, hanya ingin menyampaikan kondisi masyarakat saat ini di mana masyarakat sudah memahami mana yang harus dipercayai.
Berikut klarifikasi Hanum sebagaimann dikutip dari akun twitternya:
• Hasil Timnas Indonesia U-23 vs China, Turnamen CFA 2019, Skor Akhir 0-2, Ini Jalannya Pertandingan
• Promo Hypermart WTC Batanghari, Sedia Harga Hemat Buat Peminat
"Kehapus. Saya hanya menyampaikan betapa masy. skrg susah memahami mana yang harus dipercayai. Dan itu sangat mengkhawatirkan
Mlihat komen online, Anda bisa mengecek juga,sy justru mengungkapkan keprihatinan mendalam karna masy. seapatis itu dan setidakpeduli itu. Ditambah dgn media yg trs memberi info salah/gegabah. Jelas kita menyesalkan yg tjd. And we’re in the same boat: fighting against violence!
Thread sy ttg keprihatinan sy memang sy mulai dgn tweet tsb. Baru saya mau lanjutkan, tp terdel. Preseden hukum dan penegakannya yang timpang, contoh berita ambulans dll, hoax dan segala gejalanya membuat keruh cara berpikir netizen lewat komen2ny. Dan itu sangat disesalkan"

Hingga berita ini ditulis, Tribunnews.com masih berusaha meminta tanggapan langsung dari Hanum.
3. Dilaporkan ke Polisi
Hanum dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Relawan Jam'iyyah Jokowi-Maruf Amin pada Jumat (9/11/10/2019).
Dikutip dari Kompas.com, Hanum Rais dilaporkan karena dianggap telah menyebarkan berita bohong terkait peristiwa penusukan Wiranto pada Kamis (10/10/2019) melalui akun Twitter.
Koordinator Jam'iyyah Jokowi-Ma'ruf Amin, Rody Asyadi mengatakan, pihaknya melaporkan Hanum karena melihatnya sebagai figur publik, sehingga tidak boleh sembarangan dalam memberikan pernyataan.
"Banyak masyarakat yang sudah simpatik (dengan peristiwan penusukan Wiranto), tapi dia memberikan statement, ini hanya rekayasa, settingan, hanya untuk menggelontorkan dana deradikalisasi," ujar Rody di Bareskrim Polri, Jumat (11/10/2019).
• Jokowi Bakal Buat Kejutan Saat Umumkan Nama Menteri? Pelantikan Presiden dan Wapres 20 Oktober 2019
