75 Kasus KDRT dan Pelecehan Seksual Terjadi di Jambi Selama 9 Bulan, Masih Ada yang Tak Lapor

Tidak hanya perempaun dan anak saja yang mendapatkan perlakuan kekerasan dan pelecehan. Dia mengatakan, empat kasus dilaporkan oleh laki-laki dewasa

Penulis: Zulkipli | Editor: Duanto AS
viral4real
Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT 

75 Kasus KDRT dan Pelecehan Seksual Terjadi di Jambi Selama 9 Bulan, Masih Ada yang Tak Lapor

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Selama sembilan bulan terakhir, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP2AP2) Provinsi Jambi, telah menerima laporan 75 kasus.

Sebanyak 75 kasus itu meliputi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan pelecehan seksual.

Kepala DP2AP2 Provinsi Jambi, Luthfiah, menyampaikan jumlah yang terjadi di lapangan, bisa saja berbeda dengan yang dilaporkan. Penyebabnya, ada masyarakat yang mau melapor namun ada juga yang memilih diam dan tidak melapor.

Bagi yang sudah melapor, menurutnya, langsung ditangani sesuai dengan SOP yang berlaku.

Pihaknya akan melayani pelapor, kemudian mendapingi, hingga kasus tersebut selesai.

Selanjutnya, pihaknya juga memberikan pelayanab pasca trauma terhadap korban kekerasan dan pelecehan seksual itu.

“Untuk penanganan, dari pelapor datang hingga kasus selesai, kami dampingi,” katanya.

Tidak hanya itu, Luthfiah mengatakan tahun ini, dari 75 kasus itu ada juga yang melapor atau korbannya merupakan laki-laki.

Tidak hanya perempaun dan anak saja yang mendapatkan perlakuan kekerasan dan pelecehan.

Dia mengatakan, empat kasus dilaporkan oleh laki-laki dewasa yang mengelami KDRT.

“Ini mereka karena sudah bercerai, kemudian tidak mendapatkan hak asuh anak. Mereka tidak bisa bertemu anak mereka, lalu mebndapatkan perlakuan KDRT. Namun dari keseluruhan kasus, tetap yang paling dominan korbannya adalah perempaun dan anak-anak. Pelakunya mayoritas orang terdekat,” katanya.

Luthfiah mengatakan, di tingkat kabupaten hingga pemerintahan paling bawah, pihaknya sudah memeliki program terpadu berbasis masyarakat.

Dia berharap, naiknya jumlah kasus bukan karena kasusnya yang semakin banyak. Namun, karena masyarakat yang sudah tau kemana harus melapor.

Di kabupaten sendiri, saat ini menurutnya sudah mulai bisa menangani sendiri jika ada laporan. Sehingga penanganan korban di masing-masing wilayah bisa lebih cepat., tidak harus menunggu dari provinsi dulu.

“Kalau tahun lalu itu sepanjang tahun sebanyak 126 kasus. Kalau tahun ini sampai September 75 kasus. Kita belum tahu sampai akhir tahun seberapa, kan masih berjalan,” tandasnya. (Zulkifli / Tribunjambi.com)

Follow IG Tribunjambi.com

Corat-coret Nama Menteri, Usai Ketemu Ketemu SBY & Prabowo, Jokowi Ubah Daftar Nama Menteri

Video Perubahan Tubuh Maria Ozawa alias Miyabi, Beda setelah 18 Tahun di Dunia Fim Panas

HEBOH Mbah Mijan Jual Susuk Emas Online, Miliki Sertifikat Resmi Dari Pemerintah Berani Coba?

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved