Warga Sebut Pelaku Penusukan Menkopolhukam Wiranto Miliki Pistol Sampai Tak Pernah Tampak ke Masjid
Sosok pasutri pelaku penusukan Wiranto disebut memiliki pistol dan tidak pernah tampak jalankan salat di Masjid
Saat pertama masuk ke kontrakan di Kampung Sawah, kata Mulyadi, Syahril tidak membawa istri. Namun tiga bulan lalu, sekitar bulan Agustus, dia meminta izin akan menikah di Bogor.
Baca: Trauma Lihat Wiranto Ditusuk? Raffi Ahmad, Syahrini hingga Al Ghazali Pilih Dikawal Bodyguard
Baca: Daftar Nama 5 Pejabat Negara yang Diincar Teroris, Al Chaidar: Di-framing Public Enemy
Baca: Bupati Sukandar Buka Kapolres Cup 2019
"Dia minta izin menikah di Bogor, pas balik lagi ke sini sudah bawa istri, bercadar, sekitar 19-20 tahunan," kata Mulyadi.
Mulyadi mengaku tidak menaruh curiga apa pun terhadap keluarga Syahril.
Sebagai ketua RT, dia hanya menjalankan tugasnya seperti menanyakan identitas dan pekerjaan sehari-hari.
"Mangkanya saya kaget pas tahu mereka pelakunya, enggak nyangka," kata dia.
Mengapa Wiranto jadi sasaran penusukan Abu Rara?
Alasan mengapa Menkopolhukam Wiranto yang menjadi sasaran pernusukan oleh orang tak dikenal bernama Abu Rara.
Wiranto masih tergolek lemah setelah ditusuk oleh orang tak dikenal di kawasan Pandeglang, Banten.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto ditusuk oleh orang tak dikenal pada Kamis (10/10/2019).
Wiranto ditusuk saat tengah berada di Banten, seusai menghadiri acara peresmian di Universitas Mathail Anwar, Pandeglang Banten.
Akibat peristiwa penusukan ini, Wiranto mengalami dua luka tusuk pada perut sebelah kiri, dan menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Mengapa Wiranto yang menjadi sasaran?

Dalam jumpa pers di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, Kamis (10/10/2019), mengatakan, polisi mengamankan dua pelaku, seorang pria berinisial SA dan seorang wanita berinisial FA.
Menurut Dedi, polisi menduga kedua pelaku terpapar radikalisme ISIS, yang menjadikan pejabat publik yang dijadikan sasaran atau target.
Polisi juga mendalami kaitan keduanya dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).