KISAH Presiden Soekarno Lolos dari Pembunuhan, Tembakan Sniper DI/TII Meleset: 6 Pelaku Divonis Mati
TRIBUNJAMBI.COM - Upaya penyerangan terhadap tokoh-tokoh pemerintahan tidak saja terjadi sekarang. Dulu, Presiden
"Karena itulah, tembakannya pun menjadi ngawur," tambah buku tersebut.
• Viral, Kepala Ombudsman Jambi Ungkap Kondisi RSUD Kerinci lewat Postingan di Facebook, Ini Isinya
Dalam sidang, Sanusi Firkat alias Usfik, Kamil alias Harun, Djajapermana alias Hidajat, Napdi alias Hamdan, Abudin alias Hambali, dan Mardjuk bin Ahmad Dijatuhi hukuman mati.
Selain menangkap mereka, pemerintah saat itu juga berhasil menangkap Kartosoewiryo.
Kartosoewiryo ditangkap tentara Siliwangi saat bersembunyi di dalam gubuk yang ada di Gunung Rakutak, Jawa Barat,4 Juni 1962.
• Download MP3 Lagu Man Ana Nissa Sabyan Gambus, Lengkap di Gudang Lagu Sholawat Terbaik
Vonis mati dijatuhkan kepada Kartosoewiryo.
Soekarno menolak grasi mantan sahabatnya itu, sehingga Kartosoewiryo pun tetap dieksekusi mati.
Meski begitu, Soekarno bertanya kepada regu tembak pasca eksekusi itu dilakukan.
"Bagaimana sorot matanya? Bagaimana sorot mata Kartosoewiryo? Bagaimana sorot matanya?" tanya Soekarno.
• Serapan Dana Desa Kabupaten Kerinci & Sungai Penuh Masih Rendah, Ini Harapan Supendi kepada Pemprov
Mendapatkan pertanyaan itu mereka pun menjadi bingung.
Meski demikian, seorang ajudan spontan menjawabnya.
"Sorot mata Kartosoewiryo tajam. Setajam tatapan harimau pak," jawabnya.
Mendapatkan jawaban seperti itu, Soekarno lantas bernafas lega, dan melempar tubuh ke sandaran kursi,
• Pertanyakan soal Tak Ada Darah saat Penusukan Wiranto, Benny Patahkan Isu Penyerangan Cuma Rekayasa
Tak lama setelah itu, Soekarno pun mendoakan keselamatan arwah Kartosoewiryo. (intisari.com)