Tips Diet Sehat dan Sederhana dari Ahli Gizi, Tak Semua Sama, Beda Umur Beda Cara, Ini Penjelasannya

Meski demikian sebagai generasi Millenials yang cerdas, harus diketahui bahwa tidak semua jenis diet dapat ditelan bulat-bulat. Berbagai pertimbangan

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Shutterstock
Menurunkan berat badan bisa dilakukan lebih mudah di bawah pengawasan medis. Berat badan pun jadi lebih stabil, tidak naik turun. 

Di era 4.0 sekarang, informasi kesehatan sangat banyak di internet.

Seseorang boleh saja menggunakan saran dari internet dalam melaksanakan proses diet, namun seseorang yang hendak menjalankan diet, tetap membutuhkan peran personal trainer seperti ahli gizi (nutrisionis) dan dietisien.

Pengawasan diet tetap membutuhkan pengawasan ahli gizi agar klien dapat tetap sehat dan berada dalam kondisi prima saat menjalankan program diet.

"Hal yang harus dipersiapkan untuk memulai diet adalah niat yang kuat, ini yang utama karena untuk menjalankan diet perlu komitmen dari dalam diri dulu. Kemudian belanja bahan makanan yang sehat dan baik untuk kesehatan seperti Beras diubah menjadi Beras Merah, Minyak Kelapa sawit diubah menjadi minyak yang lebih sehat seperti minyak jagung atau minyak zaitun, Pemilihan Gula juga diubah ke Gula yang sehat. Sayuran dan buah – buahan juga menjadi salah satu kebutuhan dapur yang penting untuk menjalankan diet sehat. Setelah itu buat agenda olahraga yang rutin agar diet berjalan dengan baik. Konsultasi teratur ke Ahli Gizi," katanya.

Satu diantara beragam jenis diet yang sedang populer di kalangan Millenias yakni Diet Keto.

Baca: Doa Sebelum dan Sesudah Berhubungan Badan Suami Istri Berdasarkan Ajaran Agama Islam

Namun Yusuf tetap menyarankan agar jalankan pedoman gizi seimbang yang sudah lengkap kandungan zat gizi makronya.

Ia menjelaskan bahwa Diet keto merupakan pola makan yang membatasi asupan karbohidrat dan menggantinya dengan protein dan lemak.

"Karena pembatasan tersebut, diet ini mampu menurunkan berat badan dengan cepat, namun tidak disarankan. Diet keto ini memiliki efek samping seperti, Bau mulut yang merupakan efek samping yang disebabkan oleh aseton, zat serupa keton yang adalah produk sampingan dari metabolisme lemak," katanya.

Selain itu katanya diet Keto juga memperparah penyakit ginjal.

Diet keto membatasi asupan karbohidrat dan menggantinya dengan protein dan lemak.

Diet tinggi protein ini dapat memperberat kerja ginjal yang akhirnya memperparah kondisi sakit ginjal.

"Beberapa ahli juga berpendapat diet tinggi protein membuat batu ginjal semakin buruk. Gangguan pencernaan Perubahan pola makan bisa memicu gangguan pencernaan. Pada diet keto, konstipasi merupakan gangguan pencernaan yang paling sering muncul. Hal ini disebabkan oleh tidak cukupnya konsumsi serat dan air putih. Sebagian orang juga mungkin mengalami diare, meskipun terbilang jarang. Namun yang pasti, Anda akan merasa sangat lapar dan lemas karena hanya mengonsumsi sedikit sekali karbohidrat," katanya

(cr21/tribun-medan.com)

Baca: Avengers: Damage Control Bakal Dirilis, Proyek Baru dengan Gunakan VR, Bertarung Bersama Supehero

Baca: Tak Tayang di TV Nasional, Berikut Cara Live Streaming Inter Milan vs Juventus Liga Italia Malam Ini

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved