Tips Diet Sehat dan Sederhana dari Ahli Gizi, Tak Semua Sama, Beda Umur Beda Cara, Ini Penjelasannya
Meski demikian sebagai generasi Millenials yang cerdas, harus diketahui bahwa tidak semua jenis diet dapat ditelan bulat-bulat. Berbagai pertimbangan
Tips Diet Sehat dan Sederhana dari Ahli Gizi, Tak Semua Sama, Beda Umur Beda Pula Caranya, Ini Penjelasannya
TRIBUNJAMBI.COM - Tren diet hingga memperoleh tubuh ideal bak aktris Korea, saat ini sedang populer di kalangan Millenials.
Ragam cara hingga pilihan diet banyak menjamur di berbagai situs hingga blog kesehatan.
Meski demikian sebagai generasi Millenials yang cerdas, harus diketahui bahwa tidak semua jenis diet dapat ditelan bulat-bulat. Berbagai pertimbangan kesehatan, kecocokan umur, serta kemampuan fisik juga harus disesuaikan.
Ahli Gizi Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara, Yusuf Satya mengatakan banyak hal yg perlu dipersiapkan termasuk pengetahuan tentang tubuh ideal.
"Tubuh ideal memang impian setiap orang daselain itu juga sebagai cara untuk mempertahankan kesehatan kita. Dan lagi tubuh ideal juga menjadi cara untuk menghindari penyakit kronis seperti diabetes mellitus tip2, stroke, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.
Baca: Hasil Lengkap Liga Inggris Pekan 8, 7 Oktober 2019, Klasemen Sementara hingga Duo Manchester Kalah
Baca: Hasil Inter Milan vs Juventus di Liga Italia 2019-2020 7 Oktober 2019 Skor 1-1 Babak Pertama
Tubuh dapat dikatakan ideal apabila Indeks Massa tubuh kita berada di angka 18,5 – 22,9 kg/m2 . Indeks Massa Tubuh (IMT) atau sering disebut BMI (Body Mass Index) adalah suatu pengukuran standar untuk menentukan seseorang masuk dalam golongan berat badan sehat dan tidak sehat," katanya, Minggu (6/10/2019).
Hal pertama yang perlu diketahui yakni Rumus IMT = Berat Badan (dalam Kilogram) dibagi Tinggi dalam meter kuadrat. Langkah Perhitungannya adalah, kalikan dulu tinggi badan dalam kuadrat, missal 1,62 x 1,62 = 2,62. Selanjutnya, bagi angka berat badan dengan hasil kuadrat tinggi badan tersebut: missal Berat badan 58/2,62 = 22,13.
"Terakhir, bandingkan angka IMT yang didapat (22,13) dengan kategori berat badan yang ada yaitu < 18,5 berarti Berat badan kurang, 18,5 – 22,9 sama dengab Berat badan normal, 23 – 29,9 berarti Berat badan berlebih Dan 30 ke atas berarti kategori obesitas. Jadi Angka 22,13 yang didapat dari perhitungan tadi menyatakan bahwa orang tersebut masih di kondisi ideal atau berat badan normal," jelasnya.
Untuk rekomendasi Diet, Yusuf mengatakan pola gizi seimbang tetap menjadi saran yang terbaik.
Umumnya, pola makan gizi seimbang digambarkan sebagai piramida. Namun katanya kini dapat digunakan dalam panduan piring makan untuk memenuhi gizi seimbang.
"Bisa dimulai dengan setengah dari piring makan, terdiri dari sayur dan buah-buahan dengan beragam jenis dan warna. ¼ dari piring makan, diisi dengan protein. Anda dapat memilih ikan, ayam atau kacang-kacangan. Batasi konsumsi daging merah ataupun daging olahan, misalnya bakso, kornet. ¼ dari piring makan dipenuhi dengan karbohidrat dari biji-bijian utuh, nasi coklat, gandum utuh, atau pasta. Kandungan gula dari roti atau beras putih tergolong tinggi. Oleh karena itu, hati-hati jika memiliki masalah dengan gula darah," katanya.
Baca: Sudah Terima Gugatan Mulan Jameela, Fahrul Rozi Laporkan Hakim PN ke Bawas MA dan Komisi Yudisial
Hal diatas dapat diengkapi dengan sedikit minyak sehat, seperti minyak zaitun, minyak kedelai, minyak jagung, dan minyak kanola.
Hindari minyak yang mengandung lemak jenuh atau kolesterol tinggi.
"Konsumsi air putih yang cukup, namun batasi susu serta produk turunannya. Konsumsi susu sebaiknya hanya 1-2 gelas per hari, jus sekitar satu gelas per hari, dan hindari minuman dengan kandungan gula tinggi, selain itu tingkatkan gaya hidup aktif dengan Olahraga teratur 45 menit setiap harinya seperti berlari, renang, dan olahraga lainnya," katanya.
Di era 4.0 sekarang, informasi kesehatan sangat banyak di internet.
Seseorang boleh saja menggunakan saran dari internet dalam melaksanakan proses diet, namun seseorang yang hendak menjalankan diet, tetap membutuhkan peran personal trainer seperti ahli gizi (nutrisionis) dan dietisien.
Pengawasan diet tetap membutuhkan pengawasan ahli gizi agar klien dapat tetap sehat dan berada dalam kondisi prima saat menjalankan program diet.
"Hal yang harus dipersiapkan untuk memulai diet adalah niat yang kuat, ini yang utama karena untuk menjalankan diet perlu komitmen dari dalam diri dulu. Kemudian belanja bahan makanan yang sehat dan baik untuk kesehatan seperti Beras diubah menjadi Beras Merah, Minyak Kelapa sawit diubah menjadi minyak yang lebih sehat seperti minyak jagung atau minyak zaitun, Pemilihan Gula juga diubah ke Gula yang sehat. Sayuran dan buah – buahan juga menjadi salah satu kebutuhan dapur yang penting untuk menjalankan diet sehat. Setelah itu buat agenda olahraga yang rutin agar diet berjalan dengan baik. Konsultasi teratur ke Ahli Gizi," katanya.
Satu diantara beragam jenis diet yang sedang populer di kalangan Millenias yakni Diet Keto.
Baca: Doa Sebelum dan Sesudah Berhubungan Badan Suami Istri Berdasarkan Ajaran Agama Islam
Namun Yusuf tetap menyarankan agar jalankan pedoman gizi seimbang yang sudah lengkap kandungan zat gizi makronya.
Ia menjelaskan bahwa Diet keto merupakan pola makan yang membatasi asupan karbohidrat dan menggantinya dengan protein dan lemak.
"Karena pembatasan tersebut, diet ini mampu menurunkan berat badan dengan cepat, namun tidak disarankan. Diet keto ini memiliki efek samping seperti, Bau mulut yang merupakan efek samping yang disebabkan oleh aseton, zat serupa keton yang adalah produk sampingan dari metabolisme lemak," katanya.
Selain itu katanya diet Keto juga memperparah penyakit ginjal.
Diet keto membatasi asupan karbohidrat dan menggantinya dengan protein dan lemak.
Diet tinggi protein ini dapat memperberat kerja ginjal yang akhirnya memperparah kondisi sakit ginjal.
"Beberapa ahli juga berpendapat diet tinggi protein membuat batu ginjal semakin buruk. Gangguan pencernaan Perubahan pola makan bisa memicu gangguan pencernaan. Pada diet keto, konstipasi merupakan gangguan pencernaan yang paling sering muncul. Hal ini disebabkan oleh tidak cukupnya konsumsi serat dan air putih. Sebagian orang juga mungkin mengalami diare, meskipun terbilang jarang. Namun yang pasti, Anda akan merasa sangat lapar dan lemas karena hanya mengonsumsi sedikit sekali karbohidrat," katanya
(cr21/tribun-medan.com)
Baca: Avengers: Damage Control Bakal Dirilis, Proyek Baru dengan Gunakan VR, Bertarung Bersama Supehero
Baca: Tak Tayang di TV Nasional, Berikut Cara Live Streaming Inter Milan vs Juventus Liga Italia Malam Ini