Berita Selebritis
BREAKING NEWS Bayi Kembar Irish Bella dan Ammar Zoni Mendadak Meninggal Dunia
Sebelumnya, kabar tersebut dibenarkan oleh manajer Irish Bella, DZ, kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu malam.
TRIBUNJAMBI.COM - Pasangan Irish Bella dan Ammar Zoni kini tengah berduka.
Calon anak kembar Irish Bella dan Ammar Zoni mendadak dikabarkan meninggal dunia.
Bayi kembar dari pasangan Irish Bella dan Ammar Zoni meninggal dunia pada Minggu (6/9/2019).
Kabar meninggal dunia anak dari Irish Bella dan Ammar Zoni kini membuat publik heboh.
Belum diketahui secara pasti apa penyebab anak kembar dari Irish Bella dan Ammar Zoni meninggal dunia.
Sebelumnya, kabar tersebut dibenarkan oleh manajer Irish Bella, DZ, kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu malam.
"Iya betul (meninggal). Tadi pagi ke siang ya (meninggal dunia). Saya kurang ini waktunya," kata DZ.
Baca: Nikita Mirzani Tuding Syahrini Beli Followers? Curiga Popularitas Istri Reino Barack Hanya Palsu
Baca: Bukan Sejak Lahir, Kekayaan Syahrini Secara Mengejutkan Dibongkar Nikita Mirzani dan Lee Jeong Hoon
Baca: SETELAH 4 Jam Berhubungan Intim Sama Bos, Ibu Muda Tersadar Anak Balita Tewas Terpanggang di Mobil
Ia mengatakan usia janin Irish masih berusia sekitar 25 atau 26 minggu saat meninggal dunia.
Namun, DZ belum dapat mengungkap penyebab kematian calon buah hati Irish dan Ammar.
"Penyebabnya saya enggak bisa ngomong. Saya takut salah. Itu ada bahasa kedokteran yang saya enggak ngerti," ucap DZ.
"Masuk rumah sakitnya hampir seminggu. Cek biasa aja, mungkin dokternya melihat ada sesuatu jadi harus disuruh dirawat," katanya lagi.

Ia menambahkan, calon bayi kembar Irish dan Ammar telah dimakamkan malam ini. "Sudah (dimakamkan)," ujarnya.
Iris Bella mengumumkan kehamilan bayi kembarnya pada Mei 2019 lalu.
Pada September 2019, Irish Bella diketahui sempat mengalami pendarahan pada kandungan pertamanya. Irish pun harus banyak beristirahat untuk memulihkan kondisi kesehatan dirinya beserta calon bayi kembar yang sedang dikandungnya
Pengakuan Ammar Zoni
jasad bayi kembar tersebut dimakamkan di TPU Kalimulya 1, Depok, Jawa Barat. Ammar Zoni pun tak mampu menyembunyikan kesedihan atas kehilangan dua buah hati pertamanya itu.
"Hari ini anak pertama kami, putri pertama saya dengan Irish harus diambil lagi sama Allah. Karena itu semua titipan, dan Allah sekarang sudah minta titipan itu," ucap Ammar, usai mengantarkan si kembar ke tempat peristirahatan terakhir.
Seperti vketahui, Irish Bella sempat mengalami perdarahan saat usia kandungan memasuki enam bulan. Ia pun harus menjalani rawat inap di rumah sakit.
Lalu pada pertengahan September lalu, Irish didagnosis mengidap infeksi saluran kemih (ISK). Ketika itu, Ammar sempat memastikan Irish cepat mendapat penanangan dokter.
"Keadaan Mommy-nya ini alhamdulillah baik cuma memang dari tekanan darah tingginya menurun, trombositnya bagus, leukositnya tapi menurun. Terjadi indikasi infkesi di saluran kemihnya tapi alhamdulillah tidak masalah. Jadi baru indikasi, karena penanganan dari dokter yang cepat," ungkap Ammar Zoni, lewat channel YouTube miliknya.
"Kontraksi patut dipantau ibu-ibu semua, caranya cukup dipegang dari pusarnya, kencang atau tidaknya. Kalau di pusar ibunya enggak kencang berarti tidak kontraksi," sambungnya.
Perlu Bunda tahu, infeksi saluran kemih (ISK) atau infeksi kandung kemih adalah peradangan bakteri di saluran kemih. Dikutip dari American Pregnancy Association, wanita hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk ISK mulai dari minggu 6 hingga minggu 24.
ISK lebih sering terjadi selama kehamilan karena perubahan saluran kemih. Rahim tepat berada di atas kandung kemih, jadi saat rahim membesar, peningkatan beratnya dapat menghalangi drainase urine dari kandung kemih, menyebabkan infeksi.
Menurut dr.Triani Ismelia Firdayanti, Sp.OG., angka ibu hamil di Indonesia yang mengalami infeksi saluran kemih (ISK) mencapai 20 sampai 25 persen. Ketika ibu hamil mengalami ISK, risikonya enggak main-main. Salah satunya seperti dialami Irish Bella yakni kontraksi dini.
"Ibu hamil yang mengalami ISK memiliki risiko yang cukup berat, yakni kontraksi dini, kelahiran prematur hingga yang paling parah kematian janin," ujar Triani.
(muf/muf)