Sejarah Indonesia

Nasib Istri Pentolan PKI, DN Aidit yang Menyamar Jadi Istri Bupati Boyolali untuk Kibuli Aparat

Nasib Istri Pentolan PKI, DN Aidit yang Menyamar Jadi Istri Bupati Boyolali untuk Kibuli Aparat

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Wikipedia.org
Seperti Soekarno maupun Soeharto, Aidit adalah juga sebuah nama yang dalam gelombang sejarah sempat terlambung sebelum terempas sampai tiba saat sejarah mengadilkannya, dengan kaidah ilmu sejarah. 

Lalu, Soetanti dan Bupati Boyolali berangkat ke Jakarta dengan cara menyamar sebagai suami istri.

Mereka juga membawa dua orang anak untuk menyempurnakan penyamarannya.

Awalnya, sandiwara mereka sukses tapi kemudian tetangga mulai curiga karena sikap anak mereka yang tak pernah manja ke orangtuanya.

Bahkan aparat awalnya juga tertipu dengan penyamaran keduanya.

Baca: Tak Tayang di SCTV, Live Streaming Manchester City vs Dinamo Zagreb, Sesaat Lagi via Vidio.com

Baca: Sesaat Lagi Tanding! Live Streaming Tottenham Hotspur vs Bayern Muenchen, Nonton Via Vidio.com

Setelah diketahui jika Soetanti ialah istri DN Aidit, ia langsung diringkus oleh aparat keamanan Indonesia.

Semasa penahanan, Soetanti mengalami perpindahan penjara dari satu penjara ke penjara lainnya sampai tahun 1980, diantaranya tahanan Kodim 66 dan Penjara Bukit Duri.

Lepas dari masa hukuman, Tanti sempat membuka praktek sebagai dokter.

Meski demikian, ia mengalami sakit-sakitan dan meninggal dunia tahun 1991

Nasib tak kalah miris juga dialami oleh Sumini, mantan ketua Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) ranting Pati, Jawa Tengah

Sumini pernah memberikan pengakuan atas segala siksaan yang ia terima

Gerwani merupakan organisasi yang dianggap sebagai sayap PKI, sehingga Sumini pun harus terjaring oleh aparat pada saat pembersihan PKI kala itu

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kisah Sumini, Seorang Guru yang Dicap Komunis', wanita bernama lengkap Deborah Sumini ini harus dipenjara selama 6 tahun lebih meski ia mengaku tak tahu-menahu soal G30S/PKI

Berbagai siksaan dan cemoohan harus dia terima selama dalam penjara, kisah pedih ini akan terus melekat di benak Sumini

Sumini, mantan ketua Gerwani ranting Pati, Jawa Tengah (Kompas.com/Kristian Erdianto)
Sumini, mantan ketua Gerwani ranting Pati, Jawa Tengah (Kompas.com/Kristian Erdianto) 

Bahkan, hingga usianya menginjak 70an pun Sumini masih tidak memahami apa yang menjadi dosa besar dirinya saat bergabung dengan Gerwani.

"Kami dibilang bejat moralnya. Itu setiap hari yang masih saya dengar. Belum lagi digebuki setiap pemeriksaan," kata Sumini saat ditemui di sela acara "Simposium Membedah Tragedi 1965" di Hotel Aryaduta, Jakarta, dua tahun silam oleh Kompas.com (18/4/2016).

Setelah peristiwa G30S/PKI meletus, Gerwani menjadi salah satu organisasi yang dituduh sebagai sayap PKI. 

Halaman
123
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved