Benarkah Rutin Minum Kopi di Pagi Hari Bisa Bantu Turunkan Berat badan?
Alasannya beragam, mulai untuk menyuntikkan energi di pagi hari, hingga menyukai stimulasi dari kopi yang bikin melek.
Benarkah Rutin Minum Kopi di Pagi Hari Bisa Bantu Turunkan Berat badan?
TRIBUNJAMBI.COM - Bagi sebagian orang, pagi hari selalu dimulai dengan minum segelas kopi.
Alasannya beragam, mulai untuk menyuntikkan energi di pagi hari, hingga menyukai stimulasi dari kopi yang bikin melek.
Nah, minum kopi di pagi hari ternyata memang memiliki banyak manfaat, loh.
Termasuk salah satunya bisa membantu menurunkan berat badan.
Baca: Download Lagu MP3 ILIR 7 Judul Entah Apa yang Merasukimu Versi Koplo dan Lirik, Unduh Disini
Baca: Spesifikasi Xiaomi Redmi 8A, Peningkatan dari Seri Sebelumnya, Baterai 5000 MAh Harga 1 Jutaan
Baca: Idrus Marham hingga Imam Nahrawi Ditangkap KPK Hari Jumat Keramat
Laman Times of News menuliskan, sebuah riset mengungkap kafein bisa membantu meningkatkan rasio metabolik sebesar 3-11 persen.
Ternyata, ada pula beberapa studi yang menyebutkan, kafein memiliki kandungan yang bisa membantu pembakaran lemak dengan menghambat produksi sel-sel lemak.

Tak hanya itu, ada pula sebuah studi yang menemukan, konsumsi kopi secara rutin kerap dikaitkan dengan jaringan lemak yang lebih rendah. Studi tersebut melibatkan 455 partisipan.
Sementara itu, laman Independent pada Juni 2019 lalu juga menulis tentang topik yang sama.
Disebutkan, ada sebuah riset yang menjelaskan, kopi bisa membantu penurunan berat badan karena menstimulasi lemak kecokelatan alias brown fat, yang mampu membakar kalori dalam suhu tubuh tertentu.
Baca: Besok Terakhir Pengiriman Karya Lomba Foto dan Vlog Festival Kopi Internasional
Baca: Setelah Sempat Cerai, Spider-Man Kembali ke Marvel Cinematic Universe (MCU)
Profesor Michael Symonds dari Sekolah Kedokteran di University of Nottingham yang menjadi salah satu pengarah riset menjelaskan, lemak kecokelatan memproduksi panas dengan membakar gula dan lemak, biasanya karena merespons dingin.
Lemak kecokelatan juga biasa dikenal dengan istilah Jaringan Adiposa Cokelat (BAT).
Lemak ini berbeda dengan lemak putih yang terbentuk karena kelebihan kalori.
Para pakar menyebutkan, orang-orang dengan Indeks Massa Tubuh (BMI) lebih rendah biasanya memiliki lemak cokelat yang lebih tinggi.
Symonds menambahkan, para ilmuwan tahu, lokasi utama lemak kecokelatan adalah di area leher.