Berita Nasional
Sindiran Tak Biasa Prabowo Subianto untuk Jokowi Ketika Akhirnya Buka Suara Soal Demo Mahasiswa
Ketua Umum Parta Gerindra, Prabowo Subianto mengutarakan pendapatnya bahwa situasi negara Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
Sindiran Tak Biasa Prabowo Subianto untuk Jokowi Ketika Akhirnya Buka Suara Soal Demo Mahasiswa
TRIBUNJAMBI.COM - Prabowo Subianto akhirnya buka suara soal aksi demo mahasiswa hampir diseluruh Indonesia beberapa hari terakhir ini.
Ketua Umum Parta Gerindra, Prabowo Subianto mengutarakan pendapatnya bahwa situasi negara Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
Prabowo Subianto juga menyinggung soal aksi mahasiswa yang demo hingga menimbulkan kericuhan dan memakan korban.
"Kalau ada yang mengatakan negara baik-baik saja berarti tak ada kerusuhan (demo) di mana-mana ?,"ucapnya dalam sebuah simposium di kediamannya, Hambalang, Desa Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/9/2019).

Ia pun meminta supaya mahasiswa yang berdemo tak disudutkan terkait aksi protes pengesahan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP), UU KPK, RUU Pertanahan dan RUU Ketenagakerjaan.
Ia memastikan bahwa mahasiswa tentu mempunyai alasan dalam menyampaikan aspirasinya di Jakarta.
"Saya kira ini sangat penting di saat sekarang dan saya juga menyampaikan bahwa kalau ada kesejahteraan, kalau ada harapan, anak-anak muda (mahasiswa) bisa bekerja, kemudian pemerintah itu mengayomi rakyatnya."
Baca: Akhirnya Kesombongan Syahrini istri Reino Barack Terpatahkan, Bukan Jet Pribadi Kakak Aisyahrani
Baca: Tantangan Atta Halilintar Mendadak Didukung Luna Maya dan Boy William, Balas Sumpah Pocong Bebby Fey
Baca: Sweeping Gedung DPRD Padang, Ratusan Mahasiswa Temukan Kondom dan Tisue Magic, Dompet Anggota Dewan?
Baca: Masih Ada Hubungan Tak Biasa Gading Marten dan Gisella Anastasia, Akui Sering Lakukan Ini Bersama
"Saya selalu mengimbau kepada petugas-petugas aparat tolonglah, Anda adalah milik rakyat Indonesia, iya kan?" ungkapnya di hadapan peserta simposium.
Tak sampai disitu, Prabowo juga membandingkan aksi unjuk rasa di beberapa negara besar.
Ia menilai di negara tersebut tak ada korban selama unjuk rasa berlangsung.
"Coba lihat di Perancis, berapa bulan sudah mereka demo? Mungkin sudah hampir 1 tahun?"
"Tapi hampir enggak ada yang mati. Negara totaliter komunis seperti RRC, Hongkong sudah 8 Minggu demo."
"Ya, kita mohonlah semua pihak dengan arif, tenang cari solusinya," imbaunya.

Kutip Thucydides
Pada kesempatan itu, Prabowo juga sempat mengutip sejarawan Yunani kuno, Thucydides.
Ia menyampaikannya di hadapan peserta dari sivitas akademika Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI).
"Saya belum bicara tentang gerakan-gerakan separatis di mana-mana, saya belum bicara."
"Ada yang mengatakan NKRI akan bertahan 1000 tahun, berarti dia enggak pernah baca Thucydides," kata dia.
Prabowo lantas meminta panitia untuk menampilkan slide foto Thucydides kepada para peserta.
Ia pun langsung membacakan kutipan dari foto tersebut.
"'The strong will do what they can, and the weak suffer what they must'," kata Prabowo.
"Indonesia ini strong atau tidak?"
"Berapa angkatan laut kita? Berapa angkatan udara kita?"
"Berapa tentara kita. Kita punya 520 kabupaten lebih tapi batalyon tempur mungkin kita hanya cuma punya 120 atau 130."
"Saya tidak bicara begini karena ini sudah publik domain dan ini saya bicara didebat (Pilpres) dan ke presiden bicara juga," ungkapnya.
Sejak acara dimulai, Prabowo telah beberapa kali menyampaikan kecemasannya, ia pun sempat menyinggung beberapa isu yang sedang ramai dibicarakan seperti revisi UU KPK.
Dalam hal ini, isu ekonomi juga tak luput dari pembahasannya, ia bahkan menunjukkan sebuah buku berjudul 'Solusi Inti Masalah Ekonomi Indonesia'
Menurutnya, ada beberapa poin yang menjadi inti masalah di bidang ekonomi seperti, PDB per kapita Indonesia stagnan, ketergantungan impor minyak mentah, impor pangan, defisit perdagangan, dan petumbuhan ekonomi dua digit.
"Saya kira itu inti dari pemaparan ini, saya tidak tahu apakah IKS akan membagikan buku ini dan ini juga sudah jadi publik karena sudah berbicara di muka umum," katanya.
"Kalau kita bicara berdasarkan fakta, kajian dan feasibility (studi kelayakan), saya percaya ini bisa mengangkat Indonesia, dan saya sumbangkan (buku) ini, ke siapa pun dan beri kepada Pak Jokowi dan kami tidak minta apa-apa."
"Anda yang dulu mengatakan lahan tersedia 63 juta hektare itu jangan lagi dikasih ke bangsa asing. Tolong dipelajari," tuturnya. (Kompas.com/Afdhalul Ikhsan)