Seruan Moral Komisi Kerasulan Awam KWI 'Mari Membangun Dialog, Merawat Demokrasi'
Terkait dengan hal itu, Komisi Kerasulan Awam (Kerawam) KWI) menyampaikan beberapa seruan sebagai berikut:
TRIBUNJAMBI.COM - Berikut ini seruan moral dari Komisi Kerasulan Awam Konferensi Waligereja Indonesia terkait kondisi bangsa dan negara Indonesia saat ini.
'Mari Membangun Dialog, Merawat Demokrasi'
Dinamika hidup berbangsa akhir-akhir ini diwarnai dengan penyampaian aspirasi masyarakat terkait rencana DPR untuk mengesahkan beberapa RUU yang masih mengandung banyak kelemahan dan perlu disempurnakan lagi.
Dalam alam demokrasi, demonstrasi sebagai aktualisasi hak untuk berkumpul dan menyampaikan pendapat dijamin dan dilindungi oleh undang-undang.
Namun sangat disayangkan, demonstrasi yang terjadi diberbagai daerah banyak yang berujung pada kekerasan dan kericuhan.
Terkait dengan hal itu, Komisi Kerasulan Awam (Kerawam) KWI) menyampaikan beberapa seruan sebagai berikut:
1. Mendukung setiap kegiatan penyampaian pendapat oleh masyarakat yang bertujuan untuk mewujudkan keadilan, kemajuan, dan kesejahteraan bangsa.
Masyarakat sebagai bagian, bahkan pemilik kedaulatan bangsa ini memang sudah semestinya terlibat aktif dalam menjaga dan merawat negeri ini agar tetap kokoh, aman, dan damai sebagai rumah bersama bagi semua warga negara.
2. Mengutuk berbagai tindakan kekerasan yang mengatasnamakan demokrasi dan kepentingan masyarakat. Kekerasan, apalagi kerusuhan yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban merupakan tindakan yang merendahkan martabat hidup dan merusak nilai-nilai demokrasi.
Perwujudan kebebasan dalam berserikat, berkumpul dan menyampaikan pendapat harus berpegang teguh pada aturan yang berlaku dan memperhatikan kepentingan umum.
Kekerasan apapun bentuknya tidak akan mampu menyelesaikan masalah, justru akan menambah penderitaan hidup masyarakat.
3. Mewaspadai pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dan ingin memanfaatkan keadaan.
Saat ini ada begitu banyak pihak dengan berbagai kepentingan dan agenda, termasuk kepentingan untuk merongong Pancasila, memperlemah bangsa, dan memecah belah masyarakat.
Sangat dimungkinkan bahwa mereka menyusup dan memanfaatkan para demonstran untuk memperjuangkan kepentingan mereka,
Oleh karena itu, perlu adanya sikap peka, kritis, dan waspada terhadap para penumpang gelap tersebut, sehingga mereka tidak mampu merusak kegiatan demonstrasi yang murni untuk kebaikan bersama.
4. Mengharapkan pemerintah untuk membuka ruang dialog yang seluas-luasnya bagi masyarakat.