Demi Tunggu Tanggal Keberuntungan, Ibu Ini Bersikeras Tunda Kelahiran saat Bayinya Keadaan Darurat!
Padahal, ia telah divonis dokter bahwa kondisi kehamilannya telah beresiko tinggi. Hal ini diketahui dokter setelah dilakukan check up pemindaian
Demi Tunggu Tanggal Keberuntungan, Ibu Ini Bersikeras Tunda Kelahiran saat Bayinya Keadaan Darurat!
TRIBUNJAMBI.COM - Bagi ibu-ibu yang mau melahirkan, sepertinya jangan mencontohkan kejadian ini.
Memang, tidak semua persalinan seorang ibu bisa berjalan dengan lancar.
Tak sedikit sejumlah ibu harus melakukan persalinan dengan berbagai komplikasi yang dialami.
Melansir dari World of Buzz pada Kamis (26/9/2019), dilaporkan seorang ibu asal Taiwan menolak menjalani operasi caesar untuk menyelamatkan bayinya.
Seorang ibu yang bernama Chen Li ini diketahui telah hamil lebih dari 37 minggu.
Chen Li menolak untuk melakukan operasi caesar lantaran kepercayaan yang diyakininya.

Padahal, ia telah divonis dokter bahwa kondisi kehamilannya telah beresiko tinggi. Hal ini diketahui dokter setelah dilakukan check up pemindaian ultrasound.
Dokter mengatakan bahwa nyawa bayi Chen akan terancam jika tidak segera dilahirkan.
Kondisi sang bayi dinyatakan sangat beresiko tinggi menderita hipoksia intrauterin atau kondisi di mana bayi kekurangan oksigen.
Baca: Siapa Sebenarnya Livia Ellen, Mahasiswi UI Fotonya Viral Saat Demo di DPR Ternyata Bukan Orang Biasa
Baca: Disebut Bodoh Dian Sastro Balas Kata Menteri Yasonna, Hotman Paris Singgung Kumpul Kebo dan Siri
Baca: Najwa Shihab Kaget Saat Pernyataan Fahri Hamzah Sebut Sengaja Ada Permainan untuk Lumpuhkan Jokowi
Baca: Kenapa Karni Ilyas Mendadak Gugat DPR, Reaksi Tak Biasa Arsul Sani: Saya Jawab sebagai Tersangka!
Selain itu, sang bayi juga dapat terkena pneumonia aspirasi atau komplikasi aspirasi paru karena kondisi janin terjepit tali pusar.
Jika tidak segera diatasi, kondisi ini dapat menyebabkan kematian janin.
Berdasarkan hal itu, dokter telah menjadwalkan untuk segera melakukan operasi demi menyelamatkan bayi.
Namun, Chen bersikukuh menolak untuk melakukan operasi caesar yang telah disarankan dokter.
Sang ibu menolak dengan alasan bahwa keluarganya telah menyediakan tanggal yang baik untuk melahirkan anaknya.
"Keluarga saya telah memilih tanggal lahir yang baik untuk bayi saya," ungkapnya.
Chen meminta operasi ditunda 2 hari, yakni pada 20 September.
Ia juga menambahkan jika tanggal yang dipilihnya itu akan menjadi tanggal yang menguntungkan untuk anaknya.
"Ini adalah satu-satunya waktu yang menguntungkan untuk melahirkan anak saya," ungkapnya.
Dokter sangat menyayangkan karena sang ibu mengabaikan prosedur ini, sebab bagi medis peluang bayi untuk hidup sangatlah tipis.
Setalah Chen Libersikeras tidak mau melakukan operasi, kepala departemen kebidanan rumah sakit akhirnya menemui sang ibu.
Ia mengatakan bahwa mereka tidak bisa bertanggung jawab kepada sang jabang bayi jika menunda kelahiran hingga 2 hari.
Akhirnya pada 18 September, Chen menandatangani dokumen yang membebaskan pihak rumah sakit dari semua tanggung jawab.
Chen menyetujui jika terjadi apa pun dengan anaknya adalah tanggung jawabnya.
Pihak rumah sakit pun harus mendokumentasi Chen.
Sebab rumah sakit telah memeberikan seluruh informasi yang diperlukan dan telah menyarankan yang terbaik, dan Chen tetap bersikukuh dengan pilihannya.
Setelah melewati situasi genting tersebut, dokter akhirnya melakukan operasi sesuai jadwal yang diminta sang ibu.
Syukur, sang bayi masih dapat diselamatkan. Hanya saja, kulit sang bayi sudah berubah membiru karena kekurangan oksigen.
Menurut kepala bidan, ini bukanlah kejadian kali pertama seorang ibu menunda operasi kelahiran.
Pasalnya, masih banyak ibu yang mengikuti kepercayaan tradisional seperti ini.
Mereka menganggap bahwa anak-anak yang dilahirkan dengan tanggal keberuntungan, maka sang anak menemui kehidupan masa depan yang baik pula.
(*)