Berita Nasional
Unggahan Jokowi Soal Jan Ethes Dikomentari Masyarakat, Bahkan Jadi Trending Topic, Ini Penyebabnya
Unggahan Jokowi Soal Jan Ethes Dikomentari Masyarakat, Bahkan Jadi Trending Topic, Ini Penyebabnya
@MikhailRaffasya: Mohon juga jangan pencitraan ngemong Jan Ethes dulu, puluhan ribu anak2 seusia Jan Ethes di Riau+Kalbar sangat2 menderita itu.
@TriSartopo: Liburan atau cuti, adalah hak yg diberikan oleh negara, atau tempat kerja agar dimanfaatkan unt refreshing, termasuk Presiden bercengkerama dg keluarga dan cucu2 seperti Jan Ethes, bisa memberi energi baru bagi p.Jokowi dlm mengemban Tugas Negara. Sehat dan semangat selalu pak.
@lzrdhastomo: Pak mohon disimpan untuk koleksi pribadi dulu, negara kita sedang tidak baik-baik saja. Bapak berhak menikmati waktu dengan cucu, tidak ada yang melarang, tapi tolong dibagikannya nanti dulu pak, setelah semuanya lebih kondusif.
@AcehSelatanSatu: Pak Presiden.Kapan anda yg mulia bermain2 dg anak2 di area kahutla begini?? Ajak cucumu sekalian pak ke daerah ini
Biar bisa nikmati sengsaranya rakyatmu pak..
Mohon pak Astaghfirullahaladzim
@yusuf_iye: Bagusnya akun Twitter Jokowi ini dibikin dua. Satu, untuk kegiatan kenegaraan presiden, satu lagi untuk kegiatan keluarga presiden, biar ngak kelihatan Receh seperti ini.. Kurang peka dengan penderitaan masyarakat yg berdampak langsung dengan karhutla.
@nikenmawar: Pak, postingan jan ethes udh ga mempan.
@NU_rhs: Indonesiaku kini presiden dan cucunya jalan2 di istana menikmati hidup,rakyat dan cucunya berjuang di area karhutla mempertahankan hidup.
Soal Karhutla
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin pekat pekat menyelimuti wilayah Kota Pekanbaru, Riau. Korban terpapar asap berharap pelaku pembakar hutan dan lahan dihukum berat.
Hal ini diungkapkan korban asap yang mengungsi posko kesehatan di Pekanbaru.
Para korban kabut asap dan anak-anaknya sudah sesak napas dan batuk filek akibat kualitas udara yang sangat tidak sehat hingga berbahaya. Nora (31), salah satu korban asap meminta pelaku karhutla dihukum berat.
Warga Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, ini mengaku mengungsi sejak Sabtu (14/9/2019) lalu.
Dia dan keluarganya mengungsi di posko pengungsian di kantor DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Riau di Jalan Soekarno Hatta, Pekanbaru.
Alasan dia mengungsi karena kabut asap pekat di lingkungan tempat tinggalnya, dan bayi sudah terpapar asap. Menurutnya, kabut asap ini berdampak ke berbagai aspek kehidupan.
"Dampaknya banyak. Aktifitas terganggu, anak-anak sekolah pun diliburkan. Warga pada banyak yang sakit. Jadi kita berharap kebakaran cepat padam dan asap hilang.
