Tips Mudah Bangun Sholat Tahajud, Ustaz Adi Hidayat Ungkap Caranya, Istikomah 2 Hingga 11 Rakaat

Sedangkan jumlah rakaat Sholat Tahajud tidak terbatas, dan keutamaan dan manfaatnya pun amat besar. Namun tak sedikit yang merasa kesulitan

Editor: Nani Rachmaini
ummi-online.com
Ilustrasi Salat Tahajud 

Tips Mudah Bangun Sholat Tahajud, Ustaz Adi Hidayat Ungkap Caranya, Istikomah 2 Hingga 11 Rakaat

Ustaz Adi Hidayat juga memberikan beberapa cara agar mudah dan istiqomah untuk melaksanakan Sholat Tahajud.

TRIBUNJAMBI.COM-Sholat Tahajud merupakan sholat sunnah yang diamalkan pada waktu malam hari, yang paling sedikitnya dua rakaat.

Sedangkan jumlah rakaat Sholat Tahajud tidak terbatas, dan keutamaan dan manfaatnya pun amat besar.

Namun tak sedikit yang merasa kesulitan untuk melaksanakannya. Banyak yang merasa sulit untuk bangun di tengah malam.

Karena itu simak tips berikut ini, dan penjelasan dari Ustaz Adi Hidayat:

1. Tidur tepat waktu dan tidak begadang

Tidur tepat waktu harus kamu lakukan agar dapat bangun di sepertiga malam untuk menunaikan Sholat Tahajud.

Selain itu, jangan pula begadang juga memang tidak ada perlu.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud ra. ia berkata: “Nabi SAW selalu melarang kami berbincang-bincang setelah Isya’.” (Diriwayatkan Ahmad dalam Al-Musnad dan Ibnu Majah dalam Sunan)

Diriwayatkan dari Abi Barzah al-Aslami ra.: “Bahwa Nabi SAW lebih senang mengakhirkan sholat Isya’. Beliau tidak senang tidur sebelum Isya’ dan berbincang-bincang setelahnya.” (Diriwayatkan al-Bukhari dalam Shahih-nya)

2. Tidur Siang

Jika waktu siang longgar, bisa diisi dengan tidur siang.

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidur sejenaklah kamu sekalian di siang hari, karena sesungguhnya setan tidak tidur siang sejenak”. (HR. Abu Nu’aim)

Imam Ghazali berkata, “Hendaklah seseorang tidak meninggalkan tidur yang sekejap pada siang hari karena ia membantu ibadah pada malam hari. Sebaiknya harus seseorang itu bangun dari tidurnya sebelum sesudah matahari tergelincir untuk menunaikan shalat zuhur.” (kitab Ihya Ulumuddin).

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved