Di Merangin Banyak Gedung tak Bermanfaat, Miliaran Rupiah Uang Rakyat Terbuang
Seperti bangunan pasar Rakyat Bangko, kemudian Los pasar Baru. selain itu ada bangunan sarana olahraga juga terkesan tak terurus dan tak bermanfaat.
Penulis: Muzakkir | Editor: Nani Rachmaini
Di Merangin Banyak Gedung tak Bermanfaat, Miliaran Rupiah Uang Rakyat Terbuang
Laporan Wartawan Tribunjambi Muzakkir
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO -- Dalam beberapa tahun terakhir ini, Kabupaten Merangin gencar membangun gedung-gedung megah dengan anggaran yang tak sedikit.
Seiring waktu berjalan, bangunan megah dengan menghabiskan anggaran hingga puluhan miliar itu terkesan tak bermanfaat.
Seperti bangunan pasar Rakyat Bangko, kemudian Los pasar Baru. selain itu ada bangunan sarana olahraga juga terkesan tak terurus dan tak bermanfaat.
Tak hanya itu, bangunan wisata juga terkesan tak terurus, seperti Jam gento.
Saat ini kondisi jam gento sudah memprihatinkan, kotor, bau Pesing.
Selain itu, banyak besi-besi pengaman di setiap tingkat sudah rusak. Kondisi ini sangat membahayakan bagi pengunjung wisata ini.

Di pasar rakyat Bangko, bangunan megah dengan anggaran lebih dari Rp 7 M itu tak dihuni oleh pedagang.
Dulu sempat dihuni, namun bertahan beberapa Minggu saja, sebab masyarakat ogah untuk belanja di sana, alasannya sepele, di sana hanya ada pedagang kering, sementara pedagang basah seperti daging, ikan, ayam dan lauk pauk lainnya tidak boleh berjualan di sana.
Dengan kondisi itu, masyarakat berfikir panjang untuk belanja di dua tempat, dan tentunya mengeluarkan kocek yang berlipat.
Dan kini bangunan yang selesai tahun 2017 itu tak berpenghuni, kios-kios sudah banyak yang rusak.
Disinyalir, diduga bangunan tersebut menjadi tempat maksiat, judi, pesta miras, bahkan tersiar jika tempat itu sering dijadikan tempat mesum.
Kemudian bangunan los pasar baru, kondisinya juga memprihatinkan, kios-kios yang telah dibuat dengan anggaran pusat itu tidak juga berpenghuni.

Pedagang enggan berjualan disana lantaran kios terlalu kecil, selain itu, antara pedagang satu dengan pedagang lain terpisah oleh sekat-sekat, pedagang minta kios tidak disekat, sehingga bisa bertegur sapa dengan pedagang yang lain.
Selanjutnya ada bangunan Gedung Olah Raga (GOR) Merangin yang berlokasi di depan Makodim 0420/Sarko.
Gedung yang diketahui menelan uang negara sebesar Rp 20 Miliar lebih itu saat ini kondisinya sangat memprihatinkan, karena tak terawat.
Selain itu, banyak sisi bangunan yang rusak parah seperti plapon berjatuhan dan lantai lapangan yang tak layak pakai.
Begitupun lampu dan kunci pintu sudah banyak yang hancur dirusak tangan-tangan tak bertanggung jawab dan GOR Merangin kini menjadi hunian kelelawar.
Selain berdebu korotan kelelawar berjejer bertumpuk dipinggir lapangan.
GOR Merangin dibangun diatas lahan yang awalnya diperuntukkan bagi Pramuka yang digunakan sebagai lokasi Bumi Perkemahan (Buper) kini menjadi lokasi berdirinya GOR Merangin.
Disamping itu letak bangunan megah ini terhitung jauh dari jantung kota dan telah terisolir, untuk mencapai ke lokasi GOR yang terletak di jalan jalur dua depan Makodim ini harus melewati jalan buruk yang semakin menyempit dan tertutup semak belukar.
Kendaraan roda empat tak bisa mencapai ke lokasi via lintas Sumatera karena sudah lebih dua tahun jembatan putus yang tak kunjung dibangun oleh pemerintah dan hanya bisa dilewati kendaraan roda dua itupun melewati jembatan darurat.
Namun demikian, GOR ini masih dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat tetapi harus melalui jalur Talang Kawo - Sungai Kapas.
Terkait kondisi GOR Merangin, mendapat tanggapan dari Forum Peduli Merangin (F-BFM) Masroni, menurutnya bangunan GOR sudah menjadi kebutuhan dikarenakan Merangin tak punya sarana itu, namun ia menyayangkan tiga tahun berdiri tak difungsikan oleh pemerintah.
"Gor itu sudah sesuai kebutuhan karena kita tak punya sarana itu, dengan anggaran Rp 22 Miliar dan sudah tiga tahun berdiri tapi tidak difungsikan, Pemda hanya kuat membangun (fisik, red) tapi lemah dalam pemeliharaan, ingat itu," tegas Masroni.
Apalagi kata aktifis ini, dulu sikap tegas bupati Al Haris untuk mampu membuka akses jalan menuju GOR yang diportal oleh ahli waris dengan mengaku tanah jalan itu miliknya.
Ternyata tak selesai dan berujung kekalahan pihak pemkab di meja hijau.
"Masalah portal jalan yang dibuka pemda berlanjut ke pengadilan lo, dan pemda kalah, sekarang lagi proses banding, tentu ini menambah persoalan baru GOR mewah itu semakin jauh dari kata manfaat," pungkasnya.
Gerakan Siluman Kopassus, Hanya Segelintir Orang Bergerak Misi sudah Beres
Di Instagram, Sean Putra Ahok Bagikan Foto Kenakan Masker Oksigen, Kenapa dengan Anak Veronica Tan?
Kisah Rivan Nurmulki, Atlet Voli Jambi yang Keluar dari Timnas, Bermula Penjual Ayam dan Jadi Polisi
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:
.