Viral Nenek Gendong Jenazah Cucunya Sambil Jalan Kaki, Papasan dengan Polisi dan Diantar

Ternyata, fakta mengungkapkan jika Dian Islamiyati sempat dijemput keponakannya menggunakan motor sebelum berjalan kaki dan ditolong Polsek Cilincing.

Editor: Nani Rachmaini
TribunMataram Kolase/ Instagram/ (KOMPAS.COM/JIMMY RAMADHAN AZHARI)
Dian Islamiyati, nenek yang gendong jenazah bayinya di Cilincing. 

Namun, dari nomor-nomor yang diberikan, tidak ada yang merespon permintaan Supriyadi.

Lebih lanjut, dia mengatakan jika pihak puskesmas masih mengusahakan mobil jenazah untuk mengangkut Husen.

Supriyadi, Paman yang menggendong jenazah keponakan di Puskesmas Cikokol, Tangerang.
Supriyadi, Paman yang menggendong jenazah keponakan di Puskesmas Cikokol, Tangerang. (TribunMataram Kolase/ Instagram/ Kompas.com JIMMY RAMADHAN AZHARI)

"Di dalem (puskemas), dia (petugas) lagi hubungin tuh, bilang ke saya 'Pak tunggu sebentar lagi saya hubungi'. Ya udah saya bilang, 'Pak, mohon maaf kalau emang udah enggak bisa lebih baik saya bawa aja'," ujar Supriyadi menceritakan percakapannya dengan petugas puskesmas.

Setelah itu, barulah Supriyadi mengangkat Husen menuju jalan raya agar ia bisa membawa jenazah keponakannya tersebut dengan sepeda motor.

Ia ingin agar jenazah keponakannya itu segera dimakamkan.

Sebelumnya, viral video pria bopong jenazah seorang anak laki-laki yang tewas di Sungai Cisadane karena tak diizinkan pakai ambulans di Tangerang, Wali Kota Tangerang imbau untuk ganti Standar Operasional Prosedur / SOP.

Beberapa waktu belakangan, viral video seorang pria yang diketahui bernama Supriyadi, menggendong jenazah keponakannya (sebelumnya diberitakan anaknya) yang tewas tenggelam di Sungai Cisadane.

Namun, Supriyadi terpaksa menggendong pulang keponakannya tersebut dari puskesmas, lantaran pihak puskesmas tidak mengizinkan untuk menyewakan ambulans yang diperuntukkan orang sakit.

Menanggapi itu, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah perintahkan Dinas Kesehatan Kota Tangerang untuk mengubah Standar Operasional Prosedur (SOP) penggunaan Ambulans.

Pengubahan SOP itu setelah adanya seorang paman yang menggendong jenazah keponakannya lantaran tak diizinkan menggunakan ambulans oleh puskesmas. 

"Saya perintahkan untuk segera diubah SOP-nya dan disosialisasikan karena untuk kepentingan masyarakat dan emergency," kata Arief saat dihubungi, Minggu (25/8/2019).

Arief mengaku selepas mengetahui peristiwa tersebut, ia langsung mempertanyakannya ke Dinas Kesehatan Kota Tangerang.

Pihak Dinas kemudian mengakui bahwa SOP yang digunakan pada mobil Ambulans di Puskesmas memang diperuntukkan bagi orang sakit dan tidak boleh untuk mengantar jenazah.

viral ayah bopong jenazah putranya di Tangerang
viral ayah bopong jenazah putranya di Tangerang (TribunStyle.com Kolase/ Instagram)

"Memang kita sudah punya mobil jenazah, tapi kalau ke gawat daruratan ya seharusnya bisa dimanfaatkan," ujarnya.

Ia kemudian mengatakan bahwa peristiwa ini menjadi teguran bagi para aparat dan birokrat di kota Tangerang bahwa seharusnya mereka juga bekerja dengan rasa empati.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved