Sendu di Gedung KPK, Apakah KPK Akan Mati atau Makin Ramai oleh Koruptor?

Biasanya dari sore menjelang malam, pegawai KPK mulai berjalan keluar gedung dan pulang ke rumah masing–masing, bertemu dengan keluarga

Editor: Suci Rahayu PK
KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D
Peserta aksi menaburkan bunga di atas replika pusara makam yang ditaruh di pintu masuk Gedung Merah Putih KPK, Selasa (17/9/2019) 

"Duka Ibu Pertiwi..

Bu, hari ini kami menangis lagi.

Meratapi bahwa lembaga harapan negeri habis digembosi.

Bicara korupsi memang tidak lagi memandang mana koalisi mana oposisi.

Karena bukti nyatanya KPK hari ini sudah selesai dihabisi.

Entah kemana pergi nurani dan logika, sampai sekarang kami bertanya–tanya.

Masih pantaskah berbaik sangka kepada mereka yang begitu nafsu bermufakat dalam senyap?

Apakah mereka buta?

apakah mereka tuli?

apakah mereka bisu dari yang rakyat suarakan?"

Baca: BREAKING NEWS: Gunakan Masker, Masyarakat Tanjab Barat Gelar Sholat Minta Hujan, di Dua Lokasi

Sang pembaca puisi berhenti sejenak dan suasana mendadak hening.

Ada satu, dua, atau mungkin tiga orang terdengar sesegukan menahan tangis karena puisi tersebut.

Sembari diiringi lantunan musik dari lagu "Ku Lihat Ibu Pertiwi" dengan halus, sang pembaca puisi melanjutkan puisinya.

"Buu…. Nestapa ini bukan yang pertama. Kami pun juga tahu ke depan medan makin terjal dan berliku.

Namun kita tidak boleh terhenti karena perjalanan belum usai.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved