Dari Wartawan Hingga Jadi Juru Bicara Presiden Jokowi, Kini Johan Budi Pamit Mundur
Johan Budi Sapto Pribowo, sang juru bicara Istana Kepresidenan pamit. Ia telah berpamitan dengan Presiden Joko Widodo dan
Di Majalah Tempo, ia menduduki posisi lainnya menjadi Kepala Biro Jakarta dan Luar Negeri, editor desk Nasional, dan editor desk Investigasi.

Tak hanya itu, ia sempat menjadi dosen di Fakultas Komunikasi Massa Universitas Indonusa Esa Unggul pada 2004–2005 sebelum akhirnya ditarik jadi juru bicara KPK pada 2006.
Ia menjadi juru bicara lembaga antirasuah itu selama delapan tahun.
Pada 2014, Johan diangkat sebagai Deputi Pencegahan KPK.
Tahun berikutnya, ia dijadikan Pelaksana Tugas Pimpinan KPK bersama dua pelaksana tugas lain, yaitu mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki dan akademisi Universitas Indonesia, Indriyanto Seno Adji.
Terpilihnya tiga pimpinan sementara KPK itu seiring dengan pemberhentian sementara Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh Presiden Joko Widodo.
Saat itu, Samad dan Bambang terjerat kasus pidana.
Ada yang menyebut Samad dan Bambang terkena kriminalisasi, tak lama setelah KPK menetapkan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka dalam kasus rekening gendut.
Adapun, satu posisi pimpinan lainnya untuk menggantikan Busryo Muqoddas yang habis masa jabatannya.
Baca: Terungkap! Seminggu Sebelum Wafat, Bj Habibie Kumpulkan 3 Suster Lalu Lakukan Hal Ini
Semasa masih jadi "penunggu" KPK, Johan beberapa kali mendapatkan teror dan intimidasi.
"Saya dulu pernah roda mobil saya itu dikendurin, terus ditabrak pernah itu naik mobil. Ditabrak dari samping," kata Johan, pada 9 Januari 2019.
Selain itu, pernah juga selang radiator mobil Johan digunting.
Alhasil, mesin langsung terbakar saat Johan menjalankan mobilnya.
Menurut dia, montir saat itu menyatakan tak mungkin kabel radiator tersebut putus dengan sendirinya.
"Dulu kan parkirnya masih di pinggir jalan dan pulangnya juga malam, kan," tutur Johan Budi.
Baca: Harga Emas Antam Naik di Angka 753 Ribu/gram, Buyback Rp 676.000