Kenapa BJ Habibie Dijuluki Mr Crack?
BJ Habibie merupakan Presiden Ketiga Republik Indonesia. Selain itu, BJ Habibie sudah identik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama pesawat
Titik yang paling rawan terjadi kerusakan adlaah pada sambungan badan dan sayap pesawat.
Selain itu, kerusakan juga rawan terjadi pada sambungan sayap pesawat dan dudukan mesin pesawat.
Ketika terjadi kerusakan, akan muncul keretakan pada logam atau yang juga dikenal dengan istilah crack.
Terkait hal ini, BJ Habibie mampu menemukan perhitungan yang rinci, bahkan sampai pada perhitungan atom logam. (1)

Fungsi Habibie atau Faktor Habibie
Fungsi Habibie, atau Faktor Habibie, atau dikenal juga dengan teori Habibie merupakan jawaban dari masalah keretakan yang diungkap sebelumnya.
Sebelum titik crack bisa dideteksi, para ahli mengatasi dengan meninggikan faktor keselamatannya (SF).
Hal itu dilakukan dengan meningkatkan kekuatan bahan konstruksi jauh di atas angka teoritisnya.
Sebagai akibatnya, untuk melakukan hal tersebut diperlukan material yang lebih berat.
Untuk pesawat terbang, biasanya digunakan material alumunium yang dikombinasikan dengan baja.
Setelah titik crack bisa dihitung, maka derajat SF bisa diturunkan.
Sebagai contoh, campuran material sayap dan badan pesawat dipilih dari bahan yang lebih ringan.
Porsi baja dikurangi, dan alumunium semakin dominan dalam bodi pesawat.
Terobosan inilah yang kemudian dikenal dengan Faktor Habibie.
Faktor Habibie mampu meringankan bobot pesawat tanpa berat penumpang dan bahan bakar (operating empty weight) hingga 10% dari bobot sebelumnya.