Anak Tukang Sate di Kuala Tungkal Lolos Seleksi di STAN
Guruh Septiano Putro (18), anak pedagang sate di Kuala Tungkal yang lolos seleksi di Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN).
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Teguh Suprayitno
Sangkin gregetnya menunggu pengumuman tersebut, Mariati menceritakan tidak sadar kalau dirinya tidak makan seharian nunggu pengumuman kelulusan.
Begitu tau pengumuman kelulusan itu, rasa kebagian itu begitu lengkap rasanya.
Dalam menghidupi keluarga, Mariati bersama suami tidak mengenal waktu untuk mengumpulkan uang demi menyekolahkan anaknya.
"Tidak tau siang, malam yang penting anak sekolah," katanya.
Oleh karena itu dia berharap kepada anaknya untuk serius dalam mengikuti perkuliahan dengan baik dan tidak terpengaruh dengan dunia luar.
"Kalau bergaul, ya sadar diri, kita keluarga kurang mampu. Tidak terpengaruh dengan jaman sekarang. Mudah mudahan tetap lancar dan sampai lulus," pesannya.
Sebelum mendapatkan informasi kelulusan secara resmi, Mariati bersama keluarganya sempat cemas. Sebab posisi kelulusan pada tahapan pertama diposisi 4.000 dari 8.000 yang lolos. Sementara yang diterima hanya sekitar 3.700 orang saja.
Namun keluarga tetap yakin dan optimis terhadap kemajuan anaknya. Sebab anaknya sejak masuk sekolah telah menunjukkan kemampuan dalam bidak akademik.
Sebelum masuk di PKN STAN, Guruh telah mengikuti perkuliahan sekitar satu minggu lamanya di Universitas Padang melalui jalur undangan. (DARWIN SIJABAT)
