Sejarah Hari Ini: Tragedi 11 September 2001, The Falling Man dan Direktur yang Tak Pernah Istirahat

Tragedi ini bermula pada pukul 08.46 pagi ketika Amerikan Airlines Penerbangan 11 yang dibajak menabrakkan diri ke North Tower WTC.

Editor: Nani Rachmaini
eyesopenreport.com
WTC 

Mundur dari rencana liburan

Setiap hari, semua orang membuat keputusan, entah itu kecil atau keputusan besar. Setiap pertimbangan yang diambil tentunya menempatkan seseorang dalam sebuah keadaan.

Begitu pula dengan Daniel Belardinelli, seorang seniman yang tinggal di New York. Sebelum kejadian, Belardinelli yang awalnya akan berlibur ke Yosemite.

Tetapi satu minggu sebelum pesawat berangkat, ia memutuskan untuk tidak melanjutkan rencananya menaiki pesawat United Airlines Penerbangan 93.

United Airlines Penerbangan 93 merupakan salah satu pesawat yang dibajak.

Namun saat kejadian, para penumpang melakukan perlawanan. Akibatnya, pesawat terpaksa jatuh di sebuah lapangan di Shanksville, Pennsylvania.

Seminggu sebelum kejadian, Belardinelli memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana perjalanan karena ada pekerjaan yang sedang menantinya.

Namun sayang, dalam perjalanan itu, paman Belardinelli yang berada di dalam pesawat menjadi korban tewas

Sam Pulia, wali kota dan mantan polisi di Weserchester, Illinois, AS, mendoakan mendiang sepupunya, petugas pemadam kebakaran New York Thomas Anthony Casoria, yang tewas di menara selatan World Trade Center yang ambruk akibat serangan teroris 11 September 2001.
Sam Pulia, wali kota dan mantan polisi di Weserchester, Illinois, AS, mendoakan mendiang sepupunya, petugas pemadam kebakaran New York Thomas Anthony Casoria, yang tewas di menara selatan World Trade Center yang ambruk akibat serangan teroris 11 September 2001. (Andrew Burton / POOL / AFP)

Kode penerbangan yang salah

Seorang pramugari United Airlines, Elise O'Kane pada awalnya berniat untuk melakukan perjalanan biasa dari Boston ke Los Angeles.

Tetapi pada bulan Agustus saat ia sedang mkenjadwalkan penerbangan pada bulan September, O'Kane secara tidak sengaja membalik dua nomor kode terakhir yang mengakibatkannya mendapat jadwal yang salah.

Dia menukar penerbangan dengan petugas lain untuk seluruh perjalanan, kecuali penerbangan 175 karena ia memang berencana untuk ke Los Angeles.

Pada saat itu, O'Kane berusaha untuk mengganti jadwalnya. Ia pun masuk ke sistem komputer dan mencoba untuk meminta penerbangan tersebut.

Namun saat itu, sistem komputer membeku dan tidak memproses penerbangannya. Permintaannya untuk Penerbangan 175 ditolak. Dia harus terbang ke Denver dan bukannya Los Angeles.

Terlambat ke kantor

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved