Permah Tabrak Mobil hingga 6 Orang Tewas, Dul Jaelani Kembali Minta Maaf, Ini yang Jadi Penyebabnya
Dul Jaelani kembali meminta maaf kepada 6 keluarga korban yang tewas dalam kecelakaan maut yang terjadi di Tol Jagorawi pada 7 September 2013 silam.
Permah Tabrak Mobil hingga 6 Orang Tewas, Dul Jaelani Kembali Minta Maaf, Hal Ini yang Jadi Penyebabnya
TRIBUNJAMBI.COM - Dul Jaelani kembali meminta maaf kepada 6 keluarga korban yang tewas dalam kecelakaan maut yang terjadi di Tol Jagorawi pada 7 September 2013 silam.
Kecelakaan tersebut menewaskan 6 orang.
Permintaan maaf Dul Jaelani tersebut ia lontarkan saat mengggapi kabar jika Ahmad Dhani tak lagi memberikan santunan kepada 6 keluarga korban kecelakaan Dul Jaelani.
Bersama sang nenek, Joyce Theresia Pamela Kohler, Dul Jaelani pun memberikan klarifikasinya yang ditayangkan oleh akun Youtube MOP Channel, Selasa (10/9/2019).
Baca: Bawa Nama Korea Lewat Musik, 7 Member BTS Tidak Akan Dibebaskan dari Wamil oleh Pemerintah Korsel
Baca: Isi Transkrip Rencana Pembantaian Khashoggi, 12 Menit Sebelum Dibantai, Ada Suara Proses Mutilasi
"Kami sangat miris dengan berita itu, karena itu kami adakan jumpa pers ini untuk meluruskan agar tidak terjadi fitnah. Itu semua tidak benar," kata Joyce Theresia Pamela Kohler.
Nenenk Dul Jaelani itu bersedia menjadi saksi kalau Ahmad Dhani tak pernah lalai menjalankan kewajibannya.
"Saya sebagai ibu Ahmad Dhani bersaksi dan ayah Abdul Qodir Jaelani sampai detik ini tidak melalaikan kewajibannya membantu korban.
Saat ini anak saya Ahmad Dhani berada di tahanan. Yang bisa saya sampaikan mudah-mudahan semuanya bisa berjalan lancar" ujarnya.
Dalam konferensi pers itu, Dul Jaelani kembali meminta maaf kepada 6 keluarga korban kecelakaan maut Dul Jaelani.
"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya di luar kenadali. Dan Alhamdulillah saya sudah dapat pelajaran hidup bergara. Tolong maafkan saya. Karena itu kesalahan saya dan maafkan saya," ungkap Dul Jaelani.
Baca: Pasang Tarif Rp 2 Juta Sekali Kencan, Mucikari Jual 30 Mojang Bandung ke Pria Hidung Belang
Seperti yang diketahui, saat kecelakaan maut tersebut terjadi, Dul Jaelani saat itu masih berusia 13 tahun.
Berikut ini Kronologi Kecelakaan Dul Jaelani Tabrak Mobil Hingga Tewaskan 6 Orang
Dilansir dari kompas.com, Kronologi Kecelakaan itu bermula saat Dul meminta izin kepada Dhani pada Sabtu (7/9/2013) pukul 13.00 untuk membawa Mitsubishi Lancer bernomor polisi B 80 SAL.
Akan tetapi, Dhani tidak membalas pesan pendek tersebut.
Diam-diam, Dul mengambil kunci mobil dari laci meja.
"Dia nyetir sendiri karena sopirnya tidak masuk," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Selasa (22/10/2013).
Dul mengemudikan mobilnya menuju sebuah mal di Pondok Indah untuk menjemput temannya, Maharani Diva. Setelah itu, Dul menjemput temannya, Noval, di rumahnya di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan.
Baca: Ustaz Bongkar Janji Roger Danuarta ke Orangtua Cut Meyiska, Jangan Kecewakan
Rikwanto menuturkan, sekitar pukul 17.30, Dul menjemput temannya yang lain, Fajrinah Qhairisa, di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Mereka berempat kemudian makan di sebuah mal di Bundaran Hotel Indonesia sampai sekitar pukul 21.30.
Fajrinah pulang dijemput oleh keluarganya. Adapun Maharani sempat menunggu taksi untuk pulang ke rumahnya.
"Ditunggu sekitar 30 menit, taksi tidak datang juga. Akhirnya Dul mengantar Maharani ke rumahnya di Cibubur," kata Rikwanto.
Mereka sampai di Cibubur sekitar pukul 00.00, Minggu (8/9/2013). Setelah itu, Dul langsung berpamitan pulang.
Sesampainya di Gerbang Tol Cibubur, Dul sudah merasakan kelelahan dan pikiran kosong. Namun, ia tidak memberitahukan kondisinya kepada Noval, yang duduk di sebelahnya.
"Karena sudah tak fokus, masuk pintu tol, kembaliannya tak diambil," ujar Rikwanto.
Baca: Ustaz Bongkar Janji Roger Danuarta ke Orangtua Cut Meyiska, Jangan Kecewakan
Di tengah perjalanan pulang ke rumahnya, Noval mengatakan bahwa ada mobil di depan mereka.
Dul yang saat itu dalam kondisi tidak konsentrasi langsung membanting kemudi ke arah kanan sehingga mobilnya menabrak pembatas jalan dan masuk ke jalur berlawanan arah.
Kecelakaan maut terjadi sekitar pukul 00.45 di jalur Jakarta-Bogor, jalur yang berlawanan dengan arah kendaraan Dul.
Akibat kecelakaan itu, enam orang tewas seketika dan seorang lainnya meninggal dunia setelah beberapa hari menjalani perawatan di rumah sakit.
Mereka adalah penumpang mobil Daihatsu Gran Max B 1349 TPN yang datang dari arah Jakarta. Mobil Dul juga menghantam mobil Toyota Avanza B 1882 UJZ, tidak jauh dari mobil Gran Max tersebut. (*)
Baca: Gelar Festival Qasidah Rebana dan Asma’ul Husna, Ini Harapan Wakil Walikota Jambi
Baca: Ajak Awak Media Kawal Kinerja Pemerintah, Ini Ajakan Edi Purwanto, Ketua DPRD Provinsi Jambi