Tak Ada Titik Temu Dengan KPAI, PB Djarum Hentikan Audisi Beasiswa Bulu Tangkis 2020, Ini Alasannya

PB Djarum memutuskan untuk meniadakan event Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis tahun depan.

Editor: bandot
DOK. PB DJARUM
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, saat jumpa pers Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 di Hotel Aston Imperium, Purwokerto, Sabtu (7/9/2019).(DOK. PB DJARUM) 

Sejak 1969 hingga saat ini, komitmen PB Djarum tidak pernah berhenti untuk melahirkan bibit-bibit baru berbakat di cabang olahraga tepok bulu.

Perkumpulan yang mulanya hanya untuk kebutuhan olahraga para karyawan PT Djarum terus melakukan inovasi demi prestasi bulutangkis Indonesia. Salah satunya melalui program pencarian bakat “Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis”.

Lewat ajang ini pula, lahir sosok Kevin Sanjaya Sukamuljo yang saat ini menjadi ganda putra peringkat pertama dunia.
Selain itu, untuk menghadirkan iklim kompetisi yang berkualitas, Djarum juga menggelar berbagai kejuaraan bulutangkis untuk berbagai kelompok usia dan berskala nasional maupun internasional, seperti Djarum Superliga Junior, Djarum Sirkuit Nasional, dan Djarum Superliga Badminton.

Dengan begitu, Indonesia selalu memiliki stok pebulutangkis
berkualitas yang mampu meraih kejayaan di panggung bulutangkis dunia.

Semangat meraih kejayaan ini pula yang disebarkan dari Kudus ke seluruh penjuru dunia melalui jejaring alumni dan legenda PB Djarum. Meski telah gantung raket, tetapi banyak dari antara para alumni PB Djarum yang berdiaspora ke berbagai daerah hingga mancanegara.

Contohnya, Fung Permadi yang didapuk sebagai pelatih nasional Taiwan pada 2005 hingga 2006 sebelum akhirnya ia kembali ke Tanah Air dan menjadi Manager Tim PB Djarum.

Lalu ada pula Minarti Timur, peraih medali perak Olimpiade Sydney tahun 2000 yang menjadi pelatih Timnas Filipina. Setali tiga uang, ada pula peraih perak Olimpiade 1992, Ardy B. Wiranata, yang menjadi pelatih Kanada dan Amerika Serikat.

Kesuksesan legenda PB Djarum juga tak hanya di lini kepelatihan, tapi juga menjalar hingga ke aspek-aspek lain di dunia bulutangkis.

Misalnya saja Hariyanto Arbi yang kini menggeluti bisnis yang tak jauh dari dunia bulutangkis. Dengan bendera bisnisnya, pemilik julukan ‘smash 100 watt’ itu memproduksi berbagai apparel bulutangkis.

Eksistensi PB Djarum di ekosistem bulutangkis ini senada dengan ucapan pendiri PB Djarum, Robert Budi Hartono.

“Mari kita terus dukung bulutangkis nasional. Karena bulutangkis memang layak kita banggakan sekaligus kita perjuangkan eksistensinya. Karena kita sudah sama-sama melihat bagaimana bulutangkis mampu mempersatukan Indonesia, mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia,” jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Audisi Bulutangkis PB Djarum Dihentikan Karena KPAI Menuding Ada Eksploitasi Anak, https://www.tribunnews.com/nasional/2019/09/08/audisi-bulutangkis-pb-djarum-dihentikan-karena-kpai-menuding-ada-eksploitasi-anak?page=all.

Editor: Hasanudin Aco

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved