DLH Sarolangun Sebut Kandungan Merkuri Rendah, Disarankan Tetap Tak Gunakan Air Sungai
Seiring dengan masih berlangsungnya musim kemarau, debit sungai Batang Tembesi di Kabupaten Sarolangun menyurut drastis.
SAROLANGUN, TRIBUN - Seiring dengan masih berlangsungnya musim kemarau, debit sungai Batang Tembesi di Kabupaten Sarolangun menyurut drastis.
Air sungai juga tampak keruh dan berwarna kecoklatan. Hal ini sangat perlu diperhatikan, mengingat sebagian masyarakat sudah beralih mengambil air ke sungai tersebut dan menggunakannya untuk keperluan sehari-hari.
Untuk memastikan air tersebut aman digunakan, Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Sarolangun melakukan pengujian sample air.
Alhasil pengujian berupa parameter air seperti kandungan merkuri masih dikategorikan aman. Pengujian itu terfokus pada titik sample di beberapa lokasi dari hulu hingga hilir sungai.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sarolangun Deshendri mengaku, yang terpenting untuk kandungan merkuri apakah sudah mengganggu kestabilan air.
"Dari hasil yang kita lakukan, bahwa air sungai masih di bawah baku mutu yaitu parameter di bawah 0.002. Dan aliran air ini tidak tercemar," katanya.
Lanjutnya, di sisi lain jika ada yang beranggapan Sungai Tembesi tercemar karena aktivitas Penambang Emas Tanpa Izin (PETI), hal itu tetap bisa saja terjadi, karena merkuri bisa mengendap di lumpur.
"Karena merkuri bisa saja mengendap di dalam lumpur, sedangkan pengujian sampel diambil pada airnya saja," jelas dia.
Walaupun uji sample air sungai tidak tercemar, sebaiknya masyarakat harus berfikir dua kali untuk menggunakannya. Pihaknya akan menganalisa kembali apakah air sungai itu baik digunakan atau tidak. (cwa)