Bertengkar dengan Orang Tua dan Kabur dari Rumah, Nasib Siswi SMA Ini Tragis! Jadi ATM Mami-mami
Terjebak, seorang gadis SMA menjadi 'ATM' mami-mami. Kemolekan tubuh gadis yang sedang broken home itu dijual dengan harga murah oleh muncikari
TRIBUNJAMBI.COM, PEKANBARU - Terjebak, seorang gadis SMA menjadi 'ATM' mami-mami. Kemolekan tubuh gadis yang sedang broken home itu dijual dengan harga murah oleh muncikari, seharga Rp 200.000-Rp 500.000.
Kisah ini berawal dari seorang siswi SMA itu bertengkar dengan orang tuanya.
Sang siswi SMA yang masih belia itu kemudian nekat pergi dari rumah.
Seorang mami muncikari berinisial LN dan lima pria hidung belang ditangkap anggota Polres Indragiri Hulu (Inhu), Riau.
Baca: Wali Kota Jambi Sy Fasha Akan Dianugerahi Penghargaan Nasional Pembina Olahraga Terbaik
Baca: Kronologi Perampokan di Medan, Karyawati Minimarket Dipaksa Buka Baju Disekap di Kamar Mandi
Baca: Komedian Asal Papua Curhat di TvOne, Ungkap Masalah Rasisme dan Bilang Jokowi Punya Niat Baik, Tapi
Kelima pria hidung belang yang mendapat layanan spesial gadis 17 tahun itu masing-masing berinisial ADK, SKN, HDT, KLW dan STS.
Melansir artikel Kompas.com berjudul "Kasus Prostitusi Anak di Riau, Korban Disuruh Layani Pria dengan Tarif Rp 200 Ribu", Paur Humas Polres Inhu Aipda Misran mengatakan dalam kasus ini enam orang pelaku berhasil diamankan.
"Pelaku LN ini yang 'menjual' korban ke pria hidung belang. Para pelaku kita amankan pada Rabu (28/8/2019) lalu," ujar Misran, Selasa (3/9/2019).
Dia menjelaskan, kasus ini terungkap berawal dari orangtua korban melapor ke Polsek Lirik di Kecamatan Lirik, Inhu, beberapa waktu lalu.
Orangtua korban tersebut mengaku bahwa anaknya yang berusia 17 tahun itu hamil tujuh bulan.
Sebelum hamil, korban sempat pergi dari rumah, karena bertengkar dengan orangtuanya.
"Setelah kabur dari rumah lebih kurang satu bulan, korban tinggal di rumah seorang perempuan berinisial LN ( mucikari)," sebut Misran.
Namun, selama korban tinggal bersama LN, korban dimanfaatkan untuk mendapatkan uang, yakni dengan cara disuruh untuk melayani para pria hidung belang.
"Korban dibawa ke tempat-tempat hiburan. Kadang-kadang disuruh melayani pria di warung tuak," kata Misran.
Pelaku mucikari, lanjut dia, disuruh melayani pria hidung belang dengan tarif Rp 200 ribu hingga paling tinggi Rp 500 ribu.
"Setiap tamu yang membawa korban, pelaku LN mendapat untung Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu per tamu," sebut Misran.