Lima Konsesi Perusahaan di Kabupaten Muarojambi Jadi Jalur Tol Jambi-Rengat
Pembangunan Jalan Tol Jambi-Rengat akan melintasi lima perkebunan yang ada di Provinsi Jambi.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Teguh Suprayitno
Lima Konsesi Perusahaan di Kabupaten Muarojambi Jadi Jalur Tol Jambi-Rengat
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI-Pembangunan Jalan Tol Jambi-Rengat akan melintasi lima perkebunan yang ada di Provinsi Jambi.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Bapeda Kabupaten Muarojambi, Budi yang menyebutkan bahwa lintasan yang dilalui pembangunan tol tersebut sangat kecil sekali berada di lahan masyarakat.
Adapun lima perkebunan tersebut yakni PT Sungai Bahar Pasifik Utama (SBPU) , PT Bukit Barisan Indra Prima (BBIP), PT Brahma Bina Bakti (BBB), PT Wita Karyasakti (WKS) dan PT Produk Sawit Indo Jambi (PSJ).
"Jalur yang dilalui kecil sekali berada di lahan masyarakat, dia banyak mengambil jalur perusahaan," katanya.
"Kalo desa-desa itu yang jelas Pematang Jering, Pijoan, Muhajirin, di Bahar itu mulai dari perkebunan, kalau adapun lahan masyarakat itu paling di Jaluko dengan Sekernan," terangnya.
Baca: Jembatan Batanghari III akan Dibangun di Muarojambi, Terkoneksi dengan Jalan Tol
Baca: Ini Kecamatan di Kabupaen Muarojambi yang akan Dilalui Tol Jambi-Rengat
Baca: Tol Sumatera Hubungkan Jambi-Riau, Segini Panjangnya hingga Lewati Dua Kabupaten di Jambi
Baca: Tolak Rp 45 Miliar, Bawaslu Jambi Andalkan Putusan Permendagri untuk Minta Tambahan Dana Hibah
Baca: Dua Terdakwa Korupsi Embung Sungai Abang akan Sampaikan Pembelaannya Besok
Sementara itu, terkait dengan anggaran yang akan digelontorkan pemerintah untuk pembangunan Tol Jambi- Rengat ini dikatakan Budi belum dibahas. Kemungkinan nantinya akan dibahas setelah final dalam identifikasi trase jalan.
Selain itu, Camat Bahar Selatan, Sudarmanto saat dikonfirmasi mengenai rencana pembangunan tol yang melintasi wilayah Bahar Selatan. Ia menyebutkan bahwa belum mendapatkan informasi secara detail dan belum dilibatkan apapun.
"Informasi detailnya belum. Tahun lalu itu ada yang nelpon, tapi kita tidak tahu juga itu siapa. Mungkin orang pengembang yang pasti bukan dari pemkab," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa dari telepon yang diterimanya tersebut, orang itu mempertanyakan kondisi masyarakat di Bahar jika ada pembangunan tol. Menurutnya, masyarakat Bahar Selatan tentu akan mendukung ini, namun perlu adanya pendekatan lebih kepada masyarakat.
"Itu komunikasi nanyai kondisi masyarakat di bahar. Kalo masyarakat itu mendukung, tentu harus ada pendekatan juga. Itu di telpon sekitar satu tahun yang lalu," pungkasnya.