Anak Kandung yang Bunuh Ayahnya hanya Karena Ngorok akan Tes Kejiwaan, Ditanya Tidak Nyambung
Suherman melakukan aksi pembunuhan ayah kandungnya bernama Juminta (65) itu diduga akibat terganggu suara dengkurannya saat sedang tidur.
Korban kali pertama ditemukan oleh istrinya, Sarni (60).
Ketika itu korban sudah dalam terbaring tak bernyawa di tempat tidurnya.
Melihat suaminya dalam kondisi tewas, Sarni histeris dan berteriak meminta pertolongan warga serta
melaporkan peristiwa ini kepada pihak kepolisian.
Hasil identifikasi, ditemukan ada luka benturan benda tumpul pada bagian kepala, wajah, leher dan lengan kanan.
Korban juga telah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur guna kepentingan diautopsi untuk
penyelidikan lebih lanjut.
Sementara Nurdin salah satu warga menyebutkan, perbuatan keji Suherman itu lantaran terganggu dengan
suara ayahnya yang tidur mendekur.
Pelaku semenjak bercerai setahun silam dengan istrinya, ia tinggal bersama orangtuanya.
Saat tinggal bersama dengan orangtuanya, seringkali terdengar suara keributan dari dalam rumah tersebut,
antara pelaku maupun ayah dan ibu kandungnya.
"Memang sering ribut, tapi kalau yang ini pemicunya kemungkinan gara gara ayahnya mendengkur saat tidur," ujar Nurdin.
Baca: Paket Hemat Telkomsel Untuk Keluarga Hingga 90 GB Kuota Internet, Cek di Sini Harganya
Baca: BREAKING NEWS: Masyarakat Tangkap Beruang Madu yang Meresahkan Warga Kota Sungaipenuh
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Anak yang Bunuh Ayah Kandung di Bekasi Kerap Bicara Tidak Nyambung, Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku, https://jakarta.tribunnews.com/2019/09/01/anak-yang-bunuh-ayah-kandung-di-bekasi-kerap-bicara-tidak-nyambung-polisi-periksa-kejiwaan-pelaku?page=all.
Editor: Muhammad Zulfikar