Akses Media Sosial Masih Diblokir di Papua, Wiranto Ungkap Begini Sikap Pemerintah

Terkait pemblokiran akses media sosial di Papua Wiranto mengatakan pasti akan membuka akses internet di sana jika

Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Menko Polhukam Wiranto saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (21/5/2019). 

"Untuk itu mari kita pelihara ini, terimakasih kepada teman-teman dari DKI, Pangdam, Kapolda, Pak Freddy Numberi, ini semua hasil karya kita untuk mengajarkan bahwa kita semua bersaudara," kata Wiranto.

Dalam acara tersebut tampak ratusan warga Papua berkumpul bersama ribuan warga Jakarta lainnya di Car Free Day Bundaran HI, Jakarta Pusat pada Minggu (1/9/2019) pagi.

Sebagian warga Papua tersebut tampak mengenakan topi kulit kayu dan bulu burung serta pakaian adat Papua.

Sebagian lainnya mengenakan pakaian sipil biasa.

Mereka berkumpul dalam acara "Yospan Papua".  Acara tersebut diisi oleh grup band asal Papua.

Mereka juga menyanyikan lagu-lagu hits di Papua dan menarikan tarian khas Papua yakni Yospan.

Menko Polhukam Wiranto di acara Yospan Papua di Car Free Day, Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (1/9/2019).
Menko Polhukam Wiranto di acara Yospan Papua di Car Free Day, Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (1/9/2019). (TRIBUNNEWS/GITA IRAWAN)

Warga Jakarta lainnya yang juga hadir dan menyaksikan acara tersebut juga tampak antusias dengan ikut menari dan ada pula yang merekam dengan kamera ponselnya.

Wiranto juga sempat menyanyikan sejumlah lagu dalam acara tersebut.

Aparat keamanan juga tampak bersiaga di sekitar panggung yang didirikan di sisi sebelah kiri patung selamat datang.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, mengemukan, alasan Kementeriannya melakukan pembatasan sementara pada akses internet di Papua dan Papua Barat, menyusul kerusuhan yang terjadi di awal pekan ini.

Menurut dia, pembatasan layanan internet di wilayah yang sedang mengalami gejolak massa untuk mencegah penyebaran misinformasi yang dapat memperkeruh situasi.

Ia menuturkan, pembatasan akses layanan komunikasi tersebut juga telah dikordinasikan sebelumnya dengan aparat penegak umum.

Hal itu disampaikan Rudiantara, saat ditemui di Masjid Istiqlal, Juanda, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019).

Puluhan mahasiswa Papua kembali mengibarkan Bendera Bintang Kejora dalam aksi demonstrasi menuntut referendum di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/8). Di aksi ini mereka menuntut Presiden Jokowi menemui massa. Ada sekitar 4 buah bendera Bintang Kejora yang dikibarkan di depan Istana Negara oleh massa dari Papua menggunakan batang bambu.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, sejumlah mahasiswa terlihat mengibarkan bendera Bintang Kejora persis di depan Istana Merdeka. Ada empat bendera bintang
Puluhan mahasiswa Papua kembali mengibarkan Bendera Bintang Kejora dalam aksi demonstrasi menuntut referendum di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/8). Di aksi ini mereka menuntut Presiden Jokowi menemui massa. Ada sekitar 4 buah bendera Bintang Kejora yang dikibarkan di depan Istana Negara oleh massa dari Papua menggunakan batang bambu. Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, sejumlah mahasiswa terlihat mengibarkan bendera Bintang Kejora persis di depan Istana Merdeka. Ada empat bendera bintang (IST)

"Ya kalau pro kontra (soal pembatasan akses internet) semua apapun yang diambil pasti ada yang suka ada, yang tidak suka, tapi ini kan kepentingan nasional, dan sudah dibahas dengan aparat penegak hukum," ujar dia.

Rudiantara menegaskan, meski layanan internet dibatasi, layanan komunikasi lain seperti telepon dan sms masih bisa digunakan masyarakat.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved