Kerusuhan di Papua
Detik-detik Massa di Papua Bereaksi, Situasi Berubah saat Ribuan Orang Gabung
Penyebab Demo Papua Berakhir Kerusuhan, Detik-detik Situasi Berubah saat Kelompok Lain Datang
Penyebab Demo Papua Berakhir Kerusuhan, Detik-detik Situasi Berubah saat Kelompok Lain Datang
TRIBUNJAMBI.COM - Kerusuhan kembali pecah di Papua, Jayapura rusuh.
Demo dan aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan Kantor Bupati Deiyai, Papua, pada 28 Agustus 2019, berujung ricuh.
Demo massa di bawah koordinator Ketua KNPB Kabupaten Deiyai Stevanus Pigai terkait penolakan bentuk rasial dan intimidasi terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya beberapa waktu lalu, akhirnya berujung kerusuhan di Papua.
Menurut keterangan resmi dari Pusat Penerangan Mabes TNI, Kamis (29/8/2019), demo yang dimulai pukul 13.00 WIT tersebut, awalnya hanya diikuti sekitar 100 orang.
Hasil Drawing Liga Champions 2019/2020, Terjadi Bentrok Tim Besar di Penyisihan
Ba: Ternyata Ini Pesan WhatsApp Elza Syarief Buat Nikita Mirzani Mendadak Meledak hingga Banting HP
Hanya Pak RT yang Tahu Polwan Cantik Menyamar, Kumpulan Kisah Polisi Undercover
Cerita Ganjil KKN di Desa Penari Viral di Medsos, Kisah 6 Mahasiswa Mahasiswi hingga Meninggal
Siapa Sebenarnya Widya? Mahasiswi dalam Thread Twitter Cerita Horor KKN di Desa Penari
Aksi unjuk rasa awalnya berlangsung aman dengan pengamanan dari aparat TNI dan Polri.
Namun, berselang satu jam kemudian, situasi tiba-tiba berubah saat munculnya ribuan orang lainnya sambil meneriakkan Papua Merdeka.
Mereka juga mengibarkan bendera Bintang Kejora. Tak cuma itu, mereka juga datang dengan bersenjata panah dan parang serta batu.
Massa bertindak brutal dan membabi buta melakukan penyerangan, pelemparan batu dan anak panah ke arah aparat keamanan dan Kantor Bupati Deiyai.
Selanjutnya, aksi massa yang tidak terkendali tersebut mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dari pihak aparat, yakni 1 orang anggota TNI gugur, karena terkena anak panah, bacokan dan lemparan batu.
Kemudian, 5 orang lainnya luka-luka. Masing-masing yakni dua personel TNI dan tiga orang personel Polri yang terkena panah dan batu.
Selain itu, dua warga sipil ikut menjadi korban.
Satu warga sipil menderita luka akibat panah dan satu luka tembak di kaki.
Setelah massa membubarkan diri, Kodam XVII/Cenderawasih mengevakuasi korban ke RS Paniai untuk mendapatkan pertolongan medis.
Kemudian, mengevakuasi korban meninggal dunia ke Nabire, serta melakukan koordinasi dengan Polda Papua untuk langkah pengamanan selanjutnya.

Beberapa hari sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto telah melaksanakan tatap muka dengan tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh wanita di Biak, Jayapura dan Timika.
Panglima sempat berdialog dalam rangka penyelesaian permasalahan Papua secara komprehensif. Situasi saat ini di Distrik Waghete, Kabupaten Deiyai sudah terkendali dan kondusif.
Aparat keamanan TNI dan Polri terus melaksanakan pengamanan di
lokasi dan di sejumlah fasilitas umum.
Berikut 6 fakta terkini terkait aksi demo di Jayapura,Papua, yang sempat berujung aksi anarkis.
1. Diikuti Oleh Ratusan Orang
Melansir dari pemberitaan Kompas.com, Kamis (29/8/2019), aksi protes itu diikuti oleh ratusan orang yang berkonsentrasi di berbagai titik.
Beberapa lokasi yang menjadi titik kumpul massa adalah Kabupaten Jayapura, Waena, Perumnas 3 dan Kota Jayapura.
Selain warga, aksi tersebut juga diikuti oleh sejumlah perwakilan dari mahasiswa.
Aksi massa di Jayapura ini kemudian berujung rusuh di Expo Waena.
2. Merusak Mobil Dandim
Aksi yang dimulai sejak pagi itu berujung rusuh. Para pendemo sempat melakukan perlawanan terhadap aparat keamanan dengan melempari batu.
Mobil Dinas Dandim 1701/Jayapura Letkol Inf Johanis Parinussa menjadi korban atas kericuhan itu. Kaca mobil dinas itu pun rusak akibat lemparan batu.
"Iya betul mobil dirusak, sekarang sudah dibawa ke bengkel," ujar Johanis kepada Kompas.com, Kamis (29/8/2019).
Terkait aksi pelemparan batu itu, Iptu Jahja Rumra, Kasubag Humas Polres Jayapura Kota membenarkan insiden itu. Menurutnya, massa sudah meminta maaf atas kejadian itu.
"Tadi mereka sempat lempar truk polisi tapi mereka sudah minta maaf dan situasi kembali normal lagi. Kordinator massa masih komunikatif dengan aparat," katanya.

3. Membakar Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP)
Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) yang berada di Jl Raya Abepura turut menjadi target kerusuhan.
Informasi tersebut dibenarkan oleh Kapendam XVII/Cendrawasi Letkol Cpl Eko Daryanto.
"Informasi ada pembakaran di situ (Kantor MRP), cuma bagian mana saja yang dibakar kita belum tahu pastinya," kata Eko kepada Kompas.com (29/8/2019).
Menurutnya, massa kemudian bergerak menuju ke arah pusat kota usai membakar kantor MRP. Baca juga: Demo di Jayapura Rusuh, Kantor Majelis Rakyat Papua Dibakar
4. Membakar Kantor dan Fasilitas Layanan Publik
Aksi demo yang dilakukan atas dasar dugaan rasisme tersebut terus bergerak dan merusak beberapa fasilitas publik.
Setelah membakar kantor MPR, massa kemudian membakar kantor Telkom di jalan Koti, Jayapura. Tak hanya itu, massa juga membakar fasilitas layanan publik, seperti kantor pos dan SPBU yang lokasinya berjejeran.
Massa juga melakukan aksi rusuh dengan melempari beberapa kantor dan hotel di Jayapura.
5. Situasi Mulai Tenang di Sore Hari
Setelah merusak beberapa fasilitas layanan publik dan melakukan pelemparan batu, massa mulai menyebar. Beberapa kelompok ada yang berkumpul di Jalan Percetakan di depan Hotel Yasmin.
Beberapa kelompok lain bergerak menuju Jalan Koti dan Jalan Sam Ratulangi.
6. Listrik Padam
Kerusuhan yang terjadi sejak pagi tadi, mulai reda memasuki waktu petang. Namun, menurut pantauan kontributor Kompas.com, saat ini beberapa wilayah di Jayapura mengalami pemadaman listrik.
Beberapa wilayah yang terkena pemadaman adalah di wilayah Entrop, Distrik Jayapura Selatan, dan sekitar Jalan Raya Kelapa Dua Entrop.(Dhias Suwandi/John Roy Purba/*)
Dikompilasi dari artikel Kompas.com berjudul "Ini Penyebab Demo Berujung Kerusuhan di Deiyai" dan "6 Fakta Terkini Aksi Demo Rusuh di Jayapura, Papua"
Subscribe Youtube
Dulu Jadi Puteri Indonesia 2009, Artis Ini Kabarnya Menyembah Berhala, Nasibnya Sekarang Bikin Kaget
Hasil Drawing Liga Champions 2019/2020, Terjadi Bentrok Tim Besar di Penyisihan
Karena Anaknya Bule? Bopak Castello Sengaja Tak Nafkahi Istri Pertama dan Asyik dengan Bini Muda
Cerita Ganjil KKN di Desa Penari Viral di Medsos, Kisah 6 Mahasiswa Mahasiswi hingga Meninggal
Mengapa Bima dan Ayu Meninggal Misterius? Keganjilan di Cerita Horor KKN di Desa Penari yang Viral