Berita Nasional

Sedang Asik Mandi, Warga Diterkam Harimau Sumatera, Leher Digigit, Tangan dan Kaki Tinggal Tulang

Sedang Asik Mandi, Warga Diterkam Harimau Sumatera, Leher Digigit, Tangan dan Kaki Tinggal Tulang

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Ilustrasi 

Sedang Asik Mandi, Warga Diterkam Harimau Sumatera, Leher Digigit, Tangan dan Kaki Tinggal Tulang

TRIBUNJAMBI.COM - Pekan ini, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran Riau dihebohkan oleh seorang pria tewas karena diterkam harimau

Pria diterkam harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) ini diketahui saat mandi di kawasan hutan di wilayah Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

Baca: Di Acara Hotman Paris Show, Nikita Mirzani Ngamuk ke Elza Syarief, Soal Perebutan Hak Asuh Anak

Baca: Ada Kelonggaran untuk Impor Mobil Listrik, Ini Ketentuan yang Harus Dipatuhi Pelaku Industri

Baca: Bakal Pakai Smart Card, Uji KIR Kota Jambi, Satu-satunya di Provinsi Jambi yang Terakreditasi B

Baca: Didampingi Suami, Siti Fatimah Jalani Sidang Perdana Kasus Narkoba di Pengadilan Negeri Muara Bulian

Baca: Didakwa Pasal Pembunuhan Berencana, 2 Terdakwa Pembunuh Kades Sekampil, Bungo, Jalani Sidang Perdana

Korban adalah warga asal Dusun 3 Batu Ampar, Kecamatan Sira Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel).

Dia menjelaskan, pada hari Minggu (25/8/2019) sekitar pukul 16.30 WIB, korban sedang mandi di sumur.

Jarak sumur sekitar 30 meter dari pondok yang ditempati korban bersama seorang temannya, Andika (32) di kawasan hutan konsesi PT Bhara Induk di Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Inhil.

Tak lama setelah itu, lanjut dia, saksi Andika mendengar teriakan korban, dan melihat harimau sedang menyerang korban.

"Saksi langsung melarikan diri dan mencari pertolongan ke permukiman warga," sebut Christian dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (27/8/2019).

Sesampainya di permukiman sekitar pukul 19.00 WIB, kata dia, saksi bertemu dengan seorang warga bernama Joni (28).

Mereka kemudian memberitahu ketua RT bahwa Darmawan diserang harimau.

Baca: Luas Habitat Menurun, Diduga Penyebab Konflik Manusia dan Gajah di Tebo, Ini Solusi yang Ditawarkan

Baca: Hibah Pemprov Rp 13 Miliar, Fokuskan Penanganan Masalah Banjir di Pasar Jambi

Baca: Harganas ke XXIV Tingkat Kota Jambi, Maulana : Bangun Kota yang Kuat Dari Keluarga

Baca: Revolusi Digital Keterbukaan Informasi dan Perlindungan Investor di Industri Pasar Modal

Tinggal tulang belulang

Keesokan paginya, Senin (26/8/2019) sekitar pukul 11.00 WIB, warga menemukan korban sudah meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.

Kaki kiri dan tangan kanan korban hanya tinggal tulang, karena dimakan hewan buas dilindungi itu.

"Di tubuh korban juga ditemukan luka (gigitan) di tengkuk, leher dan kepala bagian belakang," sebut Christian.

Dia mengatakan, korban dievakuasi oleh warga dan dibawa ke UPT Puskesmas Pelangiran.

Selanjutnya jenazah korban dimakamkan di tempat pemakaman umum Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran.

"Korban dimakamkan permintaan dari pihak keluarganya," sebut Christian.

Ditangani BKSDA Riau

Dia menambahkan, konflik satwa dengan manusia ini sedang ditangani jajaran Polsek Pelangiran dan petugas dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan tim ke lokasi kejadian untuk penanganan konflik.

"Kita sudah kirimkan tim ke lokasi untuk penanganan konflik," sebut Suharyono pada Kompas.com, Senin.

Dia mengatakan, berdasarkan informasi bahwa korban seorang pria, yang tinggal sementara di Dusun Sinar Danau.

Namun, korban bukan penduduk tetap di sana. Dia mengatakan, korban ditemukan tewas di kawasan hutan konsesi PT Bara Induk.

Lokasi kejadian dekat dengan kawasan Suaka Margasatwa  Karumutan, yang merupakan habitat harimau sumatera.

"Kita konsen dulu ke lokasi kejadian, apakah, apakah itu berada di kawasan hutan atau bukan. Karena ini akan menjadi perbedaan dalam penanganannya," terang Suharyono.

Kasus harimau sumatera vs warga

Sebagai informasi, konflik harimau sumatera dengan manusia bukan kali ini terjadi di Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran Inhi.

Sebelumnya kasus harimau sumatera yang diberi nama Bonita, yang menewaskan dua orang warga pada tahun 2018 lalu.

Harimau Bonita akhirnya berhasil dievakuasi oleh pihak BBKSDA Riau bekerja sama dengan kepolisian dan TNI.

Bonita kemudian dibawa ke Pusat Rehalibitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) Sumatera Barat.

Baca: Cek Kelengkapan Peralatan Perusahaan di Sarolangun, Ini yang Dikatakan Dandim 0420/Sarko

Baca: Sedang Mandi, Nang Diterkam Harimau Sumatera, Warga Temukan Sudah Tinggal Tulang Belulang

Baca: Besok Gladi Bersih, Persiapan Pelantikan Dewan DPRD Muarojambi Sudah 99 Persen

Baca: Benarkah Pemindahan Ibu Kota Senasib Dengan Mobil Esemka, Simak Penjelasannya!

Setelah sekian lama dilakukan observasi, harimau Bonita dilepasliarkan kembali ke habitatnya pada akhir Juli 2019 lalu. (wartakota)

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Warga Tewas Diterkam Harimau Sumatera. Leher dan Kepala Digigit, Tangan dan Kaki Tinggal Tulang

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved