Pijat Berakhir Tak Menyenangkan, Tiga Pria Tergiur, Malah Diperas Abis-abisan, Hati-hati Modus Ini

Tiga pria menjadi korban pemerasan dengan modus pijat plus-plus di Medan. Awalnya, Ketiganya tertarik

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Tribunjakarta.com
Ilustrasi: pijat kaki 

Ia pun mengatakan tidak membuat laporan melainkan menebus sepeda motornya.

"Saya malu, jadi orang tua saya memutuskan untuk menebus sepeda motor saya saja.

Begitu kejadian saya alami," jelas pria perantauan ini.

Baca: Ini Alasan Kenapa ULP Kantor Imigrasi Kelas II Kuala Tungkal di tempatkan di Muarojambi

Tidak hanya W, namun serupa juga dialami L, yang juga menjadi korban pemerasan dengan motif kusuk plus-plus.

L mengatakan bahwa awalnya ia kenal dari aplikasi Michat.

Setelah chating diajak ketemuan dengan berbagai modus yakni pijat.

"Nah, setelah ketemu di tempat yang dijanjikan. Dan masuk ke dalam kamar seolah-olah itu cewek mendadak hyper sexy.

Beberapa menit kemudian tiba-tiba ada seorang laki-laki mirip perempuan keluar dari toilet atau balik gorden.

(Karena saat kita masuk lampu kamar sudah mati).

Nah di situlah mulai dilakukan pemerasan," katanya saat dihubungi Tribun Medan/www.tribun-medan.com, melalui WhatsApp.

Bahkan menurut L, mereka tidak segan-segan memukul.

"Segala upaya dilakukan mereka mulai dari mop (ancaman) memeras dan menakuti-menakuti.

Kalau yang saya alami, masing-masing punya peran berbeda.

Cewek pertama, sebagai umpan. Cewek kedua tukang pukul.

Dan banci sebagai penghasut," jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved