Anggaran Rp 1,3 Miliar Pin Emas DPRD Jakarta, Tina Toon Sebut Hak: Jangan Ngambil gaji, Kerja Bakti

Belakangan pin emas bagi anggota DPRD DKI terpilih dipersoalkan sejumlah pihak karena biaya pengadaannya mencapai Rp1,3 miliar.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Instagram/tinatoon101
Tina Toon 

Munculnya penganggaran pin emas tak masuk akal sehingga Ima Mahdiah memprotesnya.

Saat dihubungi TribunJakarta.com pada Selasa (20/8/2019), Ima Mahdiah hanya sekali saja menggunakan pin emas tersebut saat pelantikan.

Ima Mahdiah meminta ke depannya anggaran pin emas perlu dievaluasi.

Seharusnya pin berbahan kuningan sudah cukup karena tak akan mengurangi esensi anggota dewan.

"Saya pribadi sih cuma akan saya pakai sekali saja di pelantikan," ungkap Ima.

"Pin dengan bahan kuningan sudah cukup menurut saya, karena tak akan mengurangi esensi apapun sebagai anggota dewan," Ima menambahkan.

Andai pin emas seharga jutaan rupiah itu boleh dijual, Ima Mahdiah mengaku hasilnya akan digunakan untuk membantu orang di aplikasi Jangkau.

Aplikasi yang didirikan Ahok ini untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

Ima Mahdiah mendorong agar tak ada anggaran yang sifatnya berlebihan seperti saat ini.

"Saya mau jual dan uangnya mending saya pakai untuk bantu orang/lansia di @IdJangkau jelas lebih berfaedah," aku dia.

Namun, jika pin emas tak boleh dijual Ima Mahdiah akan membalikkannya ke Sekretariat DPRD.

"Kalau ternyata enggak boleh dijual, saya mau balikin saja ke sekertariat DPRD."

"Saya jadi anggota DPRD bukan untuk mengejar kemewahan seperti itu," ia menegaskan. 

Ia punya alasan kenapa pin emas tak diadakan lagi karena penghasilan anggota DPRD DKI Jakarta dari gaji dan tunjangan yang diterima sudah lebih dari cukup.

Ketika disinggung apakah zaman Ahok memimpin ada juga pengadaan serupa, Ima Mahdiah belum mengeceknya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved