Begini Konsep Wajah baru Ibukota Negara Indonesia yang Beredar di Dunia Maya, Tempat Masih Rahasia
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menyebutkan ibu kota Indonesia bakal dipindah dari DKI Jakarta ke Kalimantan.
Begini Konsep Wajah baru Ibukota Negara Indonesia yang Beredar di Dunia Maya, Tempat Masih Rahasia
TRIBUNJAMBI.COM - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menyebutkan ibu kota Indonesia bakal dipindah dari DKI Jakarta ke Kalimantan.
Terkait pemindahan ibu kota ini, muncul sebuah dokumen bertajuk Gagasan Rencana dan Kriteria Desain Ibu Kota Negara beredar.
Di dalam dokumen tersebut termuat wajah baru ibu kota negara.
Kalimantan telah disebut Presiden Jokowi sebagai lokasi pengganti DKI Jakarta untuk ibu kota Indonesia.
Namun, Presiden Jokowi masih merahasiakan lokasi dan provinsi spesifik yang bakal menjadi ibu kota baru.
Dalam dokumen yang diterima Kompas.com, Selasa (20/8/2019), ibu kota baru akan mengusung visi sebagai katalis peningkatan peradaban manusia Indonesia.
Baca: Sempat Heboh Layani Galih Ginanjar 8x Sehari, Gimana Cara Barbie Kulamasari Lepas Rindu ke Suami?
Baca: Zodiak yang Paling Perkasa di Ranjang, Gemini Punya Skill Bermain Nakal!

Dokumen tersebut berlogo Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di sudutnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja membenarkan dokumen tersebut.
Namun, ia memastikan bahwa dokumen yang beredar masih sebatas gagasan.
"Masih konsep desain," tulis Endra melalui layanan pesan singkat kepada Kompas.com.
Lantas, seperti apa wajah ibu kota baru versi dokumen itu?
Setidaknya ada tiga pendekatan yang dijabarkan dari visi yang ada.
Pertama, mencerminkan identitas bangsa.
Dalam hal ini identitas bangsa akan diterjemahkan dalam urban design secara filosofis dari pilar-pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.
Baca: Uji Coba Jaringan 5G di Indonesia, Apa Kelebihannya Dibandingkan jaringan 4G dan Sudah Stabil?
Baca: SINOPSIS - Film Asal Kau Bahagia tayang di SCTV Malam Ini, Rabu (21/8) Pukul 23.30
Identitas bangsa akan tergambar melalui desain morfologi dan fungsi-fungsi kota.
Kemudian, ruang-ruang bagi aktivitas masyarakat yang mendorong prinsip gotong royong dan fungsi-fungsi serta wadah yang melestarikan sejarah dan budaya bangsa.
Sebagai visualisasi gagasannya, akan dibangun sebuah lapangan lengkap dengan Monumen Pancasila di tengahnya.
Lapangan tersebut berada di kawasan inti pusat pemerintahan berbentuk lingkaran yang di bagian tengah terdapat bintang dan sebuah menara tinggi menjulang.
Pendekatan kedua ialah mewujudkan keberlanjutan sosial-ekonomi-lingkungan.
Sebagai outcome dari integrasi ketiga aspek tersebut, pembangunan yang dilakukan akan meminimalkan intervensi terhadap alam.
Selain itu, ada lima pemikiran lain, yakni mengintegrasikan ruang-ruang hijau dan biru; mempertahankan keberadaan hutan Kalimantan (city in the forest); memperbanyak public dan community spaces; mengadopsi new urbanism dan green building/infrastructure; terakhir, kualitas ruang yang mendorong kreativitas dan produktivitas masyarakat.

Visualisasi gagasan yang dilakukan ialah dengan menghadirkan integrasi ruang hijau dan biru di mana geometri kawasan disesuaikan berdasarkan kearifan lokal.
Adapun ruang terbuka publik akan mengusung konsep dapat diakses oleh seluruh kalangan.
Nanti, Istana Negara akan berada tepat di depan Monumen Pancasila di mana sekelilingnya terdapat ruang terbuka hijau atau kawasan hutan.
Selain itu, juga terdapat danau buatan yang cukup besar di bagian belakangnya.
Di sisi kiri bagian belakang Istana Negara terdapat kompleks rumah dinas menteri yang mengelilingi sebuah area ruang terbuka hijau yang cukup luas.
Di sisi kanan bagian belakang terdapat Markas Besar TNI/Polri di mana terdapat sebuah danau buatan di sampingnya.
Pendekatan terakhir ialah dengan mewujudkan kota cerdas dan modern berstandar internasional.
Kelak, IKN bakal menjadi kota yang compact, mengandalkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).
Baca: Siapa Pelaku yang Melempar Bom Molotov ke Kantor DPP Partai Golkar, Polisi Beberkan Hal Ini
Baca: Ramalan Zodiak 22 Agustus 2019, Beberapa Bintang Bakal Memiliki Hari yang Kurang Menyenangkan
Ada enam indikator yang digunakan untuk mewujudkan pendekatan ini, dari penataan bangunan dan lingkungan yang compact dan inklusif, moda transportasi publik yang terintegrasi, hingga memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan produktivitas kerja.
Berikutnya, kolaborasi antara arsitektur modern dan local wisdom; penerapan desain, material dan teknologi modern, smart building, dan penggunaan energi terbarukan; serta desain yang mengutamakan pemenuhan seluruh target SDGs sebagai acuan pembangunan kota-kota Indonesia ke depan.
Konsep kota compact dan smart meliputi smart industry, smart security, smart energy, smart people, smart health, smart home, smart mobility, smart government, dan smart retail. Adapun visualisasi gagasannya ialah moda transportasi yang terintegrasi.