Kerusuhan di Manokwari
WASPADA: Akun Facebook dan YouTube Ini Diburu Polri, Diduga Provokasi ke Warga Papua hingga Rusuh
Kini Polri tengah memburu pemilik akun Facebook dan Youtube ini, pasalnya diduga memprovokasi warga Papua hingga terjadi kerusuhan di Manokwari
WASPADA: Akun Facebook dan YouTube Ini Diburu Polri, Diduga Provokasi ke Warga Papua hingga Rusuh
TRIBUNJAMBI.COM - Kini Polri tengah memburu pemilik akun Facebook dan Youtube ini, pasalnya diduga memprovokasi warga Papua hingga terjadi kerusuhan di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8/2019).
Sebelumnya, kerusuhan terjadi di Manokwari, Papua Barat.
Dalam kerusuhan tersebut di Manokwari, Papua Barat, sejumlah massa melakukan aksi tak manusiawi.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (20/8/2019), Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menyebut video yang provokatif itu sudah dihapus.
Meski demikian, jejak digitalnya kemungkinan masih bisa ditelurusuri oleh pihak kepolisian.
"Itu lagi di-profiling. Meskipun video sudah dihapus, tapi jejak digitalnya sedang didalami Direktorat Siber," ungkap Dedi saat dijumpai di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (19/8/2019).
Baca: Fakta-fakta Kerusuhan di Manokwari, Mulai dari Insiden Bendera di Asrama Hingga Tuntutan Maaf
Baca: Kerusuhan di Manokwari, Wabup, Kapolda dan Pangdam Dilempari Batu Saat Tenangkan Pendemo
Baca: Insiden Persekusi di Surabaya Picu Kerusuhan Manokwari, Gubernur Jatim Minta Maaf ke Gubernur Papua
Baca: Penyebab Kerusuhan di Manokwari, Diskriminasi dan Rasialisme Jadi Pemicu, Ini Kata Staf Jokowi
Diketahui, kedua akun media sosial itu memiliki nama yang berbeda dan disinyalir dikuasai oleh orang yang berbeda pula.
Hingga saat ini, baru dua akun media sosial tersebut yang diidentifikasi kepolisian sebagai penyebar konten provokatif kepada masyarakat Papua.
Dalam keterangannya, Dedi enggan menjelaskan lebih detail mengenai akun Facebook dan YouTube tersebut.
Dedi menyebut keterangan lebih lanjut akan ia sampaikan pada konferensi pers mendatang.

Sebelumnya, Dedi juga sudah sempat menyinggung soal sebuah video viral yang diduga berisi penghinaan terhadap warga Papua.
Dedi menyebut mahasiswa Papua sempat terpancing amarahnya setelah ada video viral yang diduga menghina mereka.
"Ini akibat video viral di medsos itu. Mereka tidak terima dengan sebutan mereka seperti itu artinya ada penghinaan lah," kata Dedi.
Dedi mengatakan perkataan yang ada dalam video viral itu disebarkan oleh akun yang tidak bertanggung jawab dan menimbulkan kerusuhan.