Rencana Pemindahan Ibu Kota jadi Kabar Positif bagi Emiten yang Bergerak pada Sektor Properti
Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan serius dibahas oleh pemerintah.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan serius dibahas oleh pemerintah.
Meskipun rencana belum masuk dalam RAPBN 2020, setidaknya pemerintah telah melakukan hitungan nilai kebutuhan investasi untuk pembangunan sekitar Rp 500 triliun.
Analis Profindo Sekuritas Indonesia, Dimas Wahyu Pratama menjelaskan pemindahan Ibu Kota tentunya membuat peningkatan pembangunan di daerah tersebut. Sekaligus hal yang baik bagi pemerataan ekonomi. Sehingga ini kabar yang positif bagi emiten yang bergerak di sektor properti.
"untuk rumah landed harusnya bagus," jelas Dimas saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (18/8).
Sedangkan untuk pembangunan kawasan bisnis seperti di Jakarta, emiten masih perlu menunggu kebijakan selanjutnya dari pemerintah. Selain itu, hal yang perlu dipertimbangkan para emiten adalah melihat tekstur tanah di Kalimantan yang tentunya berbeda dengan tekstur tanah di wilayah Jawa.
Untuk itu, ujar Dimas, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) bisa jadi salah satu yang terdampak positif. Berdasarkan data Kontan.co.id, CTRA memiliki 870 hektare tanah yang tersebar di Kalimantan.
Paling banyak, lahan CTRA berada di Samarinda dengan total luas 590 hektare. Adapun, tanah tersebut merupakan hasil skema joint-operation CitraGrand Senyiur City Samarinda, CitraGarden City Samarinda dan CitraLand City Samarinda.
Berdasarkan data tahun 2018, nilai tanah CitraGrand Senyiur City Samarinda sebesar Rp 1,6 juta per m², sedangkan untuk CitraGarden City Samarinda dan CitraLand City Samarinda sebesar Rp 2,5 juta per m².
Berita ini sudah tayang di laman Kontan.co,id dengan judul: Pemindahan ibu kota jadi kabar positif bagi emiten yang bergerak di sektor properti
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/presiden-joko-widodo-meninjau-kawasan-bukit-soeharto.jpg)