Mobil Rombongan Anggota TNI Ditembaki KKB Papua hingga Rusak Berat, 2 Prajurit Tertembak
Sekira pukul 15.15 WIT, di Jalan Ujung Aspal Danau Habema (Karvak 45-42), anggota KKB Papua mengadang personel TNI.
Mobil Rombongan Anggota TNI Ditembaki KKB Papua hingga Rusak Berat, 2 Prajurit Tertembak
TRIBUNJAMBI.COM - Sekira pukul 15.15 WIT, di Jalan Ujung Aspal Danau Habema (Karvak 45-42), anggota KKB Papua mengadang personel TNI.
Mobil rombongan TNI ditembaki, hingga rusak berat.
Dua orang anggota TNI ditembak.
Kelompok kriminal bersenjata ( KKB) di Papua kembali beraksi.
Kali ini, mereka melakukan penghadangan terhadap mobil yang digunakan anggota TNI, yang tengah melintas di Jalan Ujung Aspal, Danau Habema, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Jumat (16/8/2019) pukul 15.15 WIT.
Baca Juga
Tubuh Pratu Suparlan Dihujani Ratusan Peluru, Kopassus Korbankan Nyawa untuk Selamatkan Tim
Dar Der Dor Hujan Peluru di Saparua, Kepala Kopassus Denjaka dan Paskhas Diincar Sniper
Dua Jenderal Bintang Dua Langsung Kunjungi Bupati Nduga, Situasi Terkini di Papua
Di Lokasi Inilah, H Kasim Cs Kibarkan Bendera Merah Putih, Pertamakali di Kota Kuala Tungkal
Puluhan Lowongan Kerja Jambi untuk Lulusan SMA s/d S-1 pada Agustus 2019, Segera Daftar!
Dari peristiwa itu, dikabarkan dua anggota TNI terluka, antara lain Pratu Panji (Tabakpan Satgas Yonif RK 751/VJS) mengalami luka tembak pada bagian lengan kiri dan lecet akibat peluru pada paha kanan.
Kondisinya saat ini sadar.
Korban berikutnya Pratu Sirwandi (Tabakpan Satgas Yonif RK 751/VJS) mengalami luka tembak pada selangkangan dalam bagian paha kiri tembus ke pinggang.
Kondisinya saat ini masih kritis dan belum sadarkan diri.
“Iya benar, adanya ganguan dari kelompok KKB di Habema, Kabupaten Jayawijaya,” kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Letkol CPl Eko Daryanto, ketika dihubungi, Jumat malam.
Eko mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih mengecek identitas kedua anggota yang mengalami luka tembak itu.
“Sabar dulu ya. Kami masih menunggu kabar kedua anggota yang terluka, termasuk identitasnya,” ujar dia.
Dari data yang dihimpun Kompas.com, pukul 11.00 WIT, 12 personel Batalyon 756 dan 751 DPP Serka David melaksanakan serpas dari Mbua menuju Wamena menggunakan 2 (dua) kendaraan Hilux setelah melaksanakan pendorongan logistik (dorlog) pada 15 Agustus 2019.
Lalu sekitar pukul 15.15 WIT, bertempat di Jalan Ujung Aspal Danau Habema (Karvak 45-42), telah terjadi penghadangan oleh anggota KKB (diperkirakan menggunakan senjata api jenis Minimi).
Pengadangan itu mengakibatkan 1 mobil mengalami rusak berat dan 2 personel tertembak.

Kemudian, Serka David memerintahkan untuk melaksanakan pengunduran dengan kondisi salah satu ban mobil Hilux terkena tembakan.
Karena melihat situasi dan kondisi tidak memungkinkan, 1 kendaraan Hilux ditinggalkan dan tim pergi hanya menggunakan 1 kendaraan Hilux.
Pada pukul 17.00 WIT, 12 orang yang dipimpin Serka David telah tiba di RSUD Wamena dan melaksanakan evakuasi terhadap 2 personel yang terkena tembakan.
Belajar dari kasus Brigadir Heidar
Kasus pembunuhan Brigadir Anumerta Heidar di Kabupaten Puncak, Papua, oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada 12 Agustus 2019, menjadi perhatian khusus aparat kepolisian untuk meningkatkan kewaspadaan.
Kapolda Papua Irjen Rudolph A Rodja menyatakan, sejak kejadian tersebut terungkap, ia sudah mengingatkan seluruh jajarannya untuk menjalankan standar operasional prosedur (SOP) dengan benar.
"Saya sudah melakukan video conference dengan seluruh kapolres, termasuk dengan sebagian besar anggota. Kami sudah sampaikan supaya SOP, body system, kegiatan-kegiatan bisa direncanakan dengan baik oleh semua anggota," ujar Rodja, di Jayapura, Kamis (15/8/2019).
Menurut dia, ada unsur kelengahan yang membuat Brigadir Anumerta Hedar berhasil diculik oleh KKB.
Hal tersebut ia pastikan tidak boleh terulang kembali, khususnya bagi jajaran yang bertugas di wilayah yang tergolong rawan.
"Sebenarnya semua sudah tahu SOP, harusnya tidak dilakukan, tapi masih terjadi juga. Bekerja tidak boleh rutinitas. Kalau rutinitas lama-lama menurun kewaspadaannya, apa lagi di wilayah-wilayah yang ada KKB," tutur Rodja.

Sesuai dengan arahan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Rodja menegaskan, penegakan hukum terhadap para pelaku pembunuhan Brigadir Anumerta Hedar harus dilakukan.
"Kami akan ambil langkah-langkah. Harus ada penegakan hukum di sana karena itu kelompok kriminal bersenjata," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Brigpol Anumerta Hedar meninggal dunia setelah sebelumnya diculik oleh KKB wilayah Puncak, pada Senin 12 Agustus 2019, pukul 11.00 WIT.
Pada pukul 17.30 WIT, korban ditemukan tidak jauh dari lokasi penculikan dalam keadaan meninggal dunia.
Jenazah korban telah dimakamkan di kampung halamannya di Dusun Siawung, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Selasa (13/8/2019), 500 meter dari rumah duka.
Dikompilasi dari artikel Kompas.com berjudul "Ini Kronologi KKB Tembak 2 Anggota TNI di Jayawijaya, Papua" dan "Berkaca Kasus Gugurnya Brigpol Hedar, Ini Perintah Kapolda Papua untuk Jajarannya"
Dua Jenderal Bintang Dua Langsung Kunjungi Bupati Nduga, Situasi Terkini di Papua
VIDEO: Briptu Heidar, Polisi yang Disandera KKB Ditemukan Gugur, Begini Kronologi Kejadiannya
Sebelum Disergap KKB & Ditemukan Tewas, Briptu Heidar Tengah Selidiki Kasus Aniaya & Perkosaan
Ramalan Cinta 17 Agustus 2019, Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama pada Sabtu Ini
Puluhan Lowongan Kerja Jambi untuk Lulusan SMA s/d S-1 pada Agustus 2019, Segera Daftar!
Subscribe Youtube